JAKARTA, DELEGASI.COM – Pasca insiden kontak senjata antara polisi dengan pengikut Habib Rizieq Shihab, muncul sebuah rekaman suara berisi percakapan soal ‘tabrak pengintai’. Soal rekaman suara itu, pihak Polda Metro Jaya dan Front Pembela Islam (FPI) angkat bicara.
Di dalam rekaman percakapan ada beberapa orang yang diduga pengikut Habib Rizieq terdengar saling berbicara. Inti percakapan itu terkait ada mobil yang mengintai dan bagaimana tindakan yang harus dilakukan.
Dalam satu bagian percakapan, terdengar juga arahan untuk menabrak mobil yang mengintai. Semua pengikut Habib Rizieq diminta waspada.
B: Akses madar apa sudah meluncur, ada posisi di mana?
C: Mobil putih POI depan kita nih, silver, silver, mobilio mobilio silver. Pelat belakangnya POI 15** POI, nih ada di depan kita nih Bang Odon
D: Suruh bikin sayap jangan satu jalur, bikin sayap kanan kiri
C: Monitor Bang Odon, KJD sebelah kiri nih ane lagi pantau ya, ane ke depan dikit nih. Ok? KJD yang mobil kedua
A: Chevrolet maju
C: Dimana Ti posisinya, posisi?
D: Ada Avanza hitam tubruk saja pelat nomor yang tadi
C: KJD juga ikutin Don yang tadi siang, … yang lu sebutin…. (kurang jelas) KJD yang kita uber itu tiga hari dari (kurang jelas) infonya
C: Udah tunggu saja kalau misal ketemu langsung tubruk, ada di belakang dia
C: Maju ke depan duluan….(kurang jelas) stand by aja di belakang itu hati-hati mobil-mobilnya ngebut
———————-
D: ….Ini yang abu-abu tadi siang itu, ngikutin…(kurang jelas) ada di belakang nih…
E: Waspada, waspada, pantau aja dulu, jangan dulu ambil tindakan, bilamana ada situasi urgent baru ambil tindakan, nunggu komando
D: Siap yang penting waspada
E: Mobil sedan samping..
D: aman aman..
C: Oi jangan mepet, ini totalnya ada 3 mobil mungkin lebih. Yang udah kebaca POI. PQI. Yang dua itu udah gambar tadi di perumahan, yang 1739 itu ngikut, Avanza hitam ngikut kita dia, KJD juga ngikut yang tadi siang
E: Pantau terus.
Rekaman percakapan itu kemudian dikonfirmasi kepada pihak kepolisian. Polda Metro Jaya mengklarifikasi bahwa mobil polisi saat insiden tersebut hanya satu.
“Betul jadi pada saat kejadian itu mobil kita, mobil Polri itu cuma satu, mobil anggota itu cuma satu,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat saat dihubungi, Senin (7/12/2020).
Polisi berpangkat melati tiga itu mempertanyakan alasan pengikut Habib Rizieq menyerang polisi. Padahal, kata Tubagus, rombongan itu hendak pergi ke pengajian.
Apa kata FPI soal rekaman percakapan itu? Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
“Kalau memang dia ingin mengadakan pengajian kenapa juga harus menyerang mobil Polri yang ada di belakangnya. Kalau mau pergi pengajian, pergi saja pengajian dan kita juga tidak melakukan apapun. Faktanya kita diserang dan faktanya voice note-nya seperti itu. Sudah tahu itu adalah mobil Polri dan tidak juga melakukan apa pun tetapi dilakukan proses penyerangan. Itu faktanya dan didapatkan senjata tajam dan senjata api,” ujar Tubagus.
FPI angkat bicara memberikan tanggapan soal rekaman percakapan itu. Wasekum FPI Aziz Yanuar menilai wajar jika ada respons seperti dalam percakapan yang diduga pengikut Habib Rizieq, karena mereka merasa sedang dihadang.
Namun, kata Aziz, percakapan tersebut tak bisa dinilai ebagai upaya penyerangan. Apalagi, sambung dia, ada narasi yang menyebut baku tembak.
“Itu kan respons wajar kalau dihadang masak diinterpretasi penyerangan apalagi direspons balik dengan senjata dan narasi baku tembak kan lucu dan ironis,” ujar Aziz saat dihubungi terpisah.
Seperti diketahui, dalam kontak senjata yang terjadi Senin (7/12) dini hari, enam dari sepuluh pengikut Habib Rizieq tewas ditembak polisi, sedangkan empat lainnya melarikan diri. Sementara dari pihak kepolisian tidak ada korban jiwa.