Kupang, Delegasi.com – Presenter Najwa Shihab mengaku, beberapa kali mendatangi istana negara untuk meminta Presiden Joko Widodo untuk mengirim buku ke daerah pelosok. demikian dirilis kompas.com.
Menurut host acara “Mata Najwa” di stasiun televisi Metro TV itu, pengiriman buku oleh Presiden Jokowi ke pelosok akan membangkitkan minat baca warga dan anak anak di daerah terpencil.
“Presiden Jokowi sudah canangkan setiap tanggal 17 dalam setiap bulan itu hari buku gratis,” kata Najwa kepada sejumlah wartawan di Kupang, Jumat (12/8/2017).
“Jadi kemudian saya sebagai duta baca, punya ide kalau di bulan Agustus ini pak Presiden Jokowi yang datang ke kantor pos atau minimal ada mobil pos keliling yang datang ke istana dan pak Jokowi bisa mengirimkan buku ke pelosok,” tambah dia.
Najwa yang ditunjuk Perpustakaan Nasional sebagai Duta Baca Indonesia pada 2016 lalu, beberapa kali telah mendiskusikan permintaan hal ini dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kepada Pratikno, Najwa berharap Presiden Jokowi bisa mengabulkan permintaannya dan sejumlah pegiat literasi lainnya di Indonesia.
Najwa menjelaskan, saat berkunjung ke berbagai daerah dia menemukan fakta bahwa akses terhadap buku yang sulit membuat minat baca yang rendah.
Sehingga, Najwa berharap, jika presiden bisa mengirim buku ke daerah setiap tanggal 17 bisa meningkatkan minat baca.
“Kami berharap semua masyarakat akan tahu bahwa kalau mau menyumbang buku maksimal beratnya 10 kilogram kemudian datang ke kantor pos manapun silahkan pilih mau dikirim ke manapun. Itu dikirim pada tanggal 17 setiap bulannya,” tutupnya.
Jadi Provokator
Najwa Shihab, mengaku bahwa dirinya sebagai provokator dan penyebar virus membaca buku di Indonesia.
Hal itu disampaikan Najwa Shihab kepada sejumlah wartawan saat menggelar jumpa pers di Hotel Aston Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Jumat (11/8/2017) malam. Menurut Najwa, sebagai duta baca, ia mengajak seluruh warga Indonesia agar gemar membaca. Ia sangat prihatin dengan posisi Indonesia yang berada di urutan 60 dari 61 negara yang malas membaca.
“Saya hanya provokator untuk baca yang kerjanya menyebarkan virus baca kemana-mana,” tegas Najwa.
Pada saat diangkat menjadi duta baca, lanjut Najwa, ia mengaku merasa tegang dan stres, karena Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain di dunia dalam urusan membaca.
Di Amerika, kata mantan host “Mata Najwa” itu, minat baca mencapai angka 25-27 buku per tahun per orang, Jepang 15- 18 buku, sedangkan Indonesia hanya 0,01 per tahun. Najwa mengaku, setelah berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia, sebenarnya minat baca warga Indonesia sangat tinggi, namun akses bukunya masih sangat kurang.
“Di daerah terpecil, jika ada orang yang membawa buku pasti menjadi rebutan anak-anak,” ucap Najwa.
Untuk mengatasi persoalan itu, Najwa mengatakan, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, seperti harga buku harus lebih murah, karena salah satu satu kendala minat baca di Indonesia, karena harga buku terlalu mahal.
Adapun kendala lainnya yakni penyebaran buku yang tidak merata hingga ke desa- desa. Untuk mengatasi masalah itu, maka dirinya sudah bertemu dengan Presiden Jokowi untuk menetapkan tanggal 17 setiap bulan sebagai hari kirim buku gratis ke daerah mana pun melalui PT Pos Indonesia.
“Kami berharap pencanangannya Pak Jokowi bisa mengirimkan buku ke daerah, sehingga menjadi virus bagi orang lain,” harapnya.//delegasi (kompas.com(hermen)