Kupang, Delegasi.Com– Partai NasDem menggunakan mekanisme survei dalam pengusungan bakal calon untuk maju dalam pentas pilkada, termasuk 10 kabupaten dan pilgub NTT yang menyelenggarakan pilkada serentak pada 2018 mendatang.
NasDem merupakan partai terbuka sehingga mengakomodasi kader dan non kader dalam hajatan pilkada. Tentunya dalam kepentingan ini, siapapun yang diusung NasDem adalah figur yang memiliki popularitas dan elektabilitas yang diukur dari survei.
“Kalau kader partai ingin maju dalam suksesi pilkada, harus sosialisasi diri semaksimal mungkin agar bisa bersaing dengan figur non partai dalam kegiatan survei,” kata Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Alexander Take Ofong, Senin (10/4).
Alex yang juga Wakil Ketua DPRD NTT ini menyampaikan, mekanisme pengusungan bakal calon diatur dalam Peraturan Organisasi (PO) 02/2016 yang diawali dengan tahap pendaftaran.
Untuk hal ini, biasanya dilaksanakan serentak secara nasional. Karena itu, masih menunggu keputusan kapan mulai dilakukan pendaftaran yang tentunya dilaksanakan bersamaan dengan pilkada serentak lainnya di Indonesia.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Flores Timur, Lembata dan Alor ini berargumen, sebenarnya partai ingin mendorong kader untuk maju dalam pilkada, tapi harus objektif dan realiistis dengan peta lapangan dimana harus teruji elektabilitas melalui proses survei. Perintah partai inilah, semua kader partai diminta untuk melakukan sosialisasi diri secara luas.
“Untuk pilgub, baru saya dari kader NasDem yang menyatakan maju. Selama ini saya sudah lakukan sosialisasi di hampir semua daerah. Walau demikian, saya harus realistis seperti apa dukungan masyarakat pada survei nanti. Prinsipnya, seorang pemimpin harus siap diuji oleh partai dan masyarakat,” tandas Alex.
Tentang kapan dilakukan survei, alumni STFK Ledalero mengatakan, survei pertama kemungkinan dilakukan pada awal Mei atau Juni. Survei awal ini dilaksanakan sebelum NasDem membuka pendaftaran. Survei dilakukan untuk semua bakal calon bupati dan gubernur yang selama ini telah sosialisasikan diri.
Tujuannya untuk mengukur elektabilitas dan popularitas kader dan non kader. Dengan demikian, dapat dipastikan hasil surveinya sangat objektif.
Sedangkan survei kedua, tambah Alex, akan dilakukan setelah NasDem membuka pendaftaran. Survei kedua ini lebih difokuskan pada semua bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang telah mendaftar dan menjadikan NasDem sebagai kendaraan politiknya.//Delegasi (hermen)