KUPANG, DELEGASI.COM – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bertekat tidak mau menyumbang resesi ekonomi nasional. Bahkan pemerintah menyimpan stabilitas ekonomi. Termasuk dengan mengalokasikan anggaran yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi NTT.
Demikian dikatakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT), Josep A. Nae Soi saat beraudiensi dengan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Ir. Timbul Batubara, M.Si bersama rombongan di ruang kerjanya pada Selasa (15/09/2020).
“Ini tidak boleh terjadi. NTT tidak boleh menyumbang resesi untuk nasional. Di sinilah peran pemerintah terutama dalam menjaga stabilitas perputaran ekonomi. Pemerintah dengan anggaran yang dimiliki dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi,” tandas Wagub Nae Soi.
Menurut Wagub Nae Soi, NTT sudah mengalami pertumbuhan ekonomi terkontraksi pada minus 1,96 per Agustus 2020. Jikalau dalam dua kandang berturut-turut pertumbuhan ekonomi NTT negatif, itu berarti NTT turut menyumbang untuk resesi nasional.
Dari sebab itu, Ia menghimbau semua instansi pemerintah; Baik daerah maupun vertikal untuk turut berupaya maksimal dan bekerja keras agar di akhir Oktober 2020 pertumbuhan ekonomi NTT bisa kembali positif atau di atas 0% (nol persen). Bahkan lebih baik lagi jika sampai 1 persen.
Terkait hal tersebut, Wagub Nae Soi mengharapkan peran serta lembaga-lembaga vertikal di NTT, termasuk BBKSDA NTT untuk ikut aktif mendukung pembangunan ekonomi NTT.
“Kita mendorong instansi-instansi vertikal untuk ikut bersama-sama dalam membangun perekonomian di NTT. Sampai dengan bulan Juli, anggaran pusat atau daerah di NTT baru mencapai sekitar 32%. Kita berusaha pada akhir september harus bisa mencapai 75% baik berupa belanja modal , belanja barang dan lain-lain, “ungkapnya.
Wagub Nae Soi menambahkan, “kita tidak bisa diharapkan, karena uang ada dari pemerintah. Sedangkan swasta sedang mengalami kesusahan akibat dari dampak covid 19. Kita mendorong pemerintah daerah dan instansi vertikal agar mengoptimalkan pembelanjaan anggaran. Tidak boleh kaku dengan administrasi. Prinsipnya untuk kepentingan masyarakat dan tidak boleh curi uang negara, “pungkasnya.
Menanggapi permintaan Wagub Nae Soi, Kepala BBKSDA NTT, Ir. Timbul Batubara, M.Si mengatakan instansinya siap mendukung tekad pemerintah Provinsi NTT untuk menjaga pertumbuhan pertumbuhan ekonomi NTT.
“Kita sudah ajukan anggaran ke Kementerian KLHK sebesar 35 miliar rupiah dari anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pengembangan wisata kawasan konservasi. Pola yang dirancang untuk ini adalah dengan padat karya, dengan melibatkan masyarakat dalam penataan kawasan konservasi. Misalnya masyarakat diberi upah untuk kerjakan lopo atau buat jalan setapak.Mudah-mudahan kementerian bisa mengabulkan proposal kita ini sehingga bisa turut meransang pertumbuhan ekonomi NTT nantinya, “bebernya.
Timbul Batubara pada momentum tersebut juga membeberkan prestasi BBKSDA NTT memperoleh 35 penghargaan sertifikat dan 8 (delapan) plakat terbaik dalam lomba foto atau video keindahan alam, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI ).
“Kami bangga karena yang persembahkan sertifikat atau pelakat ini adalah pegawai atau tenaga honorer dan masyarakat yang jadi mitra kita,” ujarnya.
Timbul Batubara pemberitahuan pula kepada Wagub Nae Soi Awards tentang Hari Konservasi Nasional Sumber Daya Alam (HKN SDA) tahun depan (sekitar bulan Agustus 2021), yang rencananya akan dilaksanakan di NTT, dan Kota Kupang akan menjadi tuan rumah milik tersebut.
// delegasi (* / tim)