SEBA, DELEGASI.COM – Tim pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua, Orient Riwu Kore – Thobias Uly (Paket IE RAI), Minggu (1/11/2020) melakukan kampanye di dua titik di Desa Gurimonearu Kecamatan Sabu Mesara.
Baik di titik pertama maupun titik kedua, masyarakat Desa Gurimonearu sangat antusias mendengarkan penyampaian visi misi dari Cabup Thobias Uly, serta orasi politik dari Ketua Tim Pemenangan IE RAI, Intho Djami, Ketua DPC PDIP sekaligus Ketua DPRD Sarai, Paul Rabe Tuka dan Politisi Demokrat sekaligus Ketua Komisi I DPRD Sarai, Denny Dadi Lado.
Di sela-sela penyampaian visi misi dan orasi politik, masyarakat dengan penuh semangat meneriakan yel-yel dukungan kepada paket IE RAI. Mereka kompak meneriakan yel-yel seperti “Ganti Bupati”, “Ama Ori Bupati”, dan “Ama Tobi Wakil Bupati”. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Juga kata-kata dalam bahasa setempat yang pada intinya mereka sudah bosan dengan pemimpin Sarai saat ini serta komitmen mereka untuk memilih IE RAI pada 9 Desember mendatang.
Thobi Uly yang akrab disapa Ma Dowo pada kesempatan ini mengatakan, visi misi IE RAI diramu dari keluhan-keluhan masyarakat Sarai. Seperti kesulitan air bersih, kesulitan BBM, kelangkaan pupuk, akses jalan yang rusak, tidak ada listrik dan lain sebagainya.
“Semua visi misi yang kami rancang secara profesional untuk mengatasi persoalan-persoalan ini, didukung penuh oleh 10 anggota DPRD Sarai,” ujarnya.
Selain pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, Thobi Uly mengatakan, IE RAI akan membentuk koperasi yang diurus oleh orang-orang yang profesional. Koperasi ini bertujuan untuk menampung produk kerajinan rumah tangga dan hasil bumi untuk dipasarkan.
IE RAI juga menyiapkan program uang duka, bedah rumah (tinggal terima kunci), beasiswa pendidikan, pelatihan IT bagi anak muda, penambahan dokter spesialis, penyediaan BLK (Balai Latihan Kerja) dan aneka program lain untuk membawa perubahan besar bagi Kabupaten Sarai.
Sementara Ketua Tim Pemenangan IE RAI, Intho Djami mengatakan, visi misi IE RAI hanya bisa direalisasikan kalau mereka terpilih. Untuk itu, apabila masyarakat menginginkan perubahan, maka harus satu hati untuk memilih IE RAI pada 9 Desember mendatang. “Lebih baik memberikan harapan perubahan daripada tidak menepati janji saat sudah diberikan kesempatan untuk memimpin,” katanya.
Intho juga mengingatkan masyarakat Gurimonearu untuk hati-hati dengan ‘gula-gula’ politik dalam be tuk bantuan sosial. “Pada masa pandemi covid, dewan sudah setuju anggaran untuk membantu masyarakat yang terkena dampak. Jadi bantuan yang diberikan pemerintah itu adalah uang masyarakat, bukan uang pribadi dari kandidat,” terang Ketua Fraksi PDIP DPRD Sarai itu.
Selanjutnya Ketua DPC PDIP Sarai, Paul Rabe Tuka mengingatkan masyarakat untuk tidak ragu memilih IE RAI karena program IE RAI pasti dikawal oleh mayoritas anggota DPRD Sarai. Apalagi saat ini ia sebagai pemegang palu di DPRD. “Selama 10 tahun, bupati bukan orang PDIP. Jadi kadang kebijakannya tidak searah dengan kami. Dan kalau IE RAI yang diusung PDIP terpilih, maka APBD Sarai sebesar Rp 800 – 900 miliar saya akan ketok untuk mendukung seluruh program IE RAI,” katanya.
Menurut Paul, masyarakat Sarai pasti melihat banyak hal yang tidak beres selama ini. Untuk mengganti cara-cara lama, maka pemimpinnya harus diganti. “Lihat kalau tidak betul, ya harus diganti. Jadi tanggal 9 Desember nanti, IE RAI tidak boleh kalah di Gurimonearu,” tegasnya.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sarai, Denny Dadi Lado dalam orasi politiknya mengatakan, Orient Riwu Kore jauh-jauh dari Amerika, pulang untuk membangun kampung halamannya. Menurutnya, keputusan Orient ini tidak boleh disia-siakan oleh masyarakat. “Kesempatan ini tidak datang dua kali. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini. Kalau mau berubah, tanggal 9 Desember adalah saat yang tepat untuk pilih pemimpin baru,” katanya.
“Kalau Tuhan merestui IE RAI jadi pemimpin Sarai, di tahun pertama kepemimpinan, saya minta bapak berdua tolong benahi jalan di Gurimonearu,” ujar Denny seraya menjelaskan soal hidro panel yang dijanjikan IE rai untuk menuntaskan masalah air bersih di Sarai.
Dalam sesi diskusi, tokoh masyarakat Gurimonearu, Li Elo mengatakan, sejak Indonesia merdeka, sebagian masyarakat Gurimonearu sama sekali belum menikmati listrik PLN. “Selain bantu kami urus air, kami minta IE RAI untuk perbaiki jalan dari sini ke Wadu Maddi karena ada anak-anak kami yang kerja di tambak garam di Wadu Maddi,” katanya.
Tokoh masyarakat Gurimonearu lainnya, Hermanus Yunus Kato berharap, jika dipercayakan masyarakat, IE RAI harus melakukan pembangunan di seluruh Sarai secara merata.
“Jangan hanya bangun di Timur dan daerah-daerah lain. Lihat juga kami di sini. Kami juga masyarakat Sarai,” tandasnya.
Harapan senada juga disampaikan Alex Manupa. “Program yang disampaikan IE RAI sangat bagus. Kalau menang, kami minta program itu bukan sekadar janji,” ungkapnya.
//delegasi (*/Tim)