Pastor Paroki Mbata Kirim Umat Studi Pertanian Organik di Jepang

Avatar photo
pupuk
"Akhir bulan Maret 2017 ini saya akan mengirim 2 orang umat Paroki St. Theresia Mbata ke Jepang untuk melaksanakan studi pertanian organik," demikian disampaikan Pastor Paroki St. Theresia Mbata, Romo Bernadus Paulus, Pr kepada Kakankemenag Manggarai Timur (Matim), Drs. Kristoforus Mahal, di ruang kerja KaKankemenag Matim, beberapa waktu lalu (09/03).//foto inmas matin

Borong, Delegasi.com – Dua orang umat dari Paroki St.Theresia Mbata-Manggarai Timur, NTT akan melakukan studi pertanian organik di Jepang pada akhir Maret mendatang.

“Akhir bulan Maret 2017 ini saya akan mengirim 2 orang umat Paroki St. Theresia Mbata ke Jepang untuk melaksanakan studi pertanian organik,” demikian disampaikan Pastor Paroki St. Theresia Mbata, Romo Bernadus Paulus, Pr kepada Kakankemenag Manggarai Timur (Matim), Drs. Kristoforus Mahal, di ruang kerja KaKankemenag Matim, beberapa waktu lalu (09/03).

Romo Bernad yang juga merangkap sebagai Kepala Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) St. Peregrinus Laziosi Mbata, hadir di Kantor Kementerian Agama Kab. Matim dalam rangka pencairan bantuan keyboard untuk SMAK yg dipimpinnya. Lebih lanjut, Romo yang energik dan penuh semangat ini menjelaskan, dia akan mengirim 2 orang dari Orang Muda Katolik (OMK) parokinya a.n. Vinsensia Dasi dan Fransiskus Jani untuk mengikuti studi pertanian organik di Tokyo Jepang. Mereka akan mengikuti kegiatan tersebut selama 9 bulan dari tanggal 1 April sampai dengan 15 Desember 2017.

Ini merupakan kerjasama dan bantuan dari lembaga Agriculture Rural International (ARI). Ia sangat berterimakasih kepada Suster Ino dari Konggregasi Hati Kudus Yesus di Jakarta yg telah memediasi pertemuannya dengan lembaga ini.

“Sepulang dari Jepang, dua orang muda ini diharapkan akan menggerakkan pertanian organik dengan pola dan metode kerja yg modern di Paroki Mbata. Paroki juga akan menjalin kerjasama dengan Pemda Matim khususnya Dinas Pertanian melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk suksesnya kegiatan ini, khususnya dalam rangka transfer of knowledge and skill,” katanya menjelaskan.

Romo Bernard sendiri juga diundang ke Tokyo pada tanggal 9 Mei sampai dengan 15 Mei 2017.

Lanjut Romo Bernard yg merupakan pemrakarsa dan pendiri SMAK di parokinya ini, 2 (dua) orang tenaga ini akan membantu mengembangkan life skill khususnya dalam bidang pertanian organik kepada para siswa/i SMAK St. Peregrinus Laziosi. Ini dalam rangka pembentukan mental dan wawasan wira usaha para siswa/i SMAK, sehingga tamat dari SMAK ini, apabila mereka tidak melanjutkan ke PT, diharapkan dapat langsung menjadi petani modern di tengah masyarakat.

Kakankemenag Matim menghaturkan proficiat dan terima kasih kepada Romo Bernad.

“Betul Romo, di era globalisasi ini pembentukan jaringan kerja itu sangat penting. Membangun sosial ekonomi umat tidak cukup dengan mengandalkan derma umat. Pemberdayaan umat dengan terobosan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada seperti yang Romo lakukan ini tentu sangat bagus,” ungkap Kristo Mahal mengapresiasi.//delegasi (hermen/*)

Komentar ANDA?