Pater Van Lith Terima Satya Lencana Setingkat Pahlawan Nasional dari Presiden

  • Bagikan

KUPANG, DELEGASI.COM – Rohaniawan Katolik, Romo Fransiscus Gregorius Van Lith, SJ yang biasa disapa Pater Van Lith akan menerima Satya Lencana setingkat Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu(23/9/2021).

Informasi penerimaan Satya lencana itu beredar memalui WA grup beberapa hari terakhir. Yang akan mewakili untuk penerimaan ini Bruder Giwal, FIC dan Romo Banar, SJ.

Pater Fransiscus Gregorius Van Lit, SJ //Foto: Dok)

 

Berikut profil PlRomo Franciscus Georgius Josephus Van Lith atau seringkali disingkat sebagai :

Frans van Lith (lahir 17 Mei 1863 – meninggal 9 Januari 1926 pada umur 62 tahun) adalah seorang imam Yesuit asal Oirschot, Belanda yang meletakkan dasar karya Katolik di Jawa, khususnya Jawa Tengah.

Ia membaptis orang-orang Jawa pertama di Sendangsono, mendirikan sekolah guru di Muntilan, memperjuangkan status pendidikan orang pribumi dalam masa pendudukan kolonial Belanda.

Namanya dikenal karena mampu menyelaraskan ajaran agama Katolik Roma dengan tradisi Jawa sehingga bisa diterima oleh masyarakat Jawa.

Saat ini di Jawa Tengah dan Jawa Timur, agama Katolik merupakan sebuah agama yang memiliki pengaruh di antara orang Jawa dan Tionghoa-Indonesia.

Paus Yohanes Paulus II, saat berpidato di Yogyakarta tanggal 10 Oktober 1989, mengatakan bahwa hari itu ia berada di jantung Pulau Jawa untuk secara khusus mengenang mereka yang telah meletakkan dasar bagi umat-Nya, yaitu Romo Van Lith, SJ dan dua muridnya, Mgr. Soegijapranata dan IJ Kasimo.

Van Lith tiba untuk pertama kalinya di Semarang tahun 1896 kemudian belajar budaya dan adat Jawa.

Selesai pembekalan, ia ditempatkan di Muntilan sejak 1897. Ia menetap di Desa Semampir di pinggir Kali Lamat.

Pada 14 Desember 1904 Van Lith membaptis 171 orang desa dari daerah Kalibawang di Sendangsono, Kulon Progo.

Peristiwa ini dipandang sebagai lahirnya Gereja di antara orang Jawa dimana 171 orang menjadi pribumi pertama yang memeluk Katolik.

Lokasi pembaptisan ini yang sekarang menjadi tempat ziarah Sendangsono.

Komentar ANDA?

  • Bagikan