Kupang, Delegasi.Com –
Pemerintah NTT melalui Dinas Perhubungan mendorong semua operator penerbangan yang melayani rute reguler untuk menambah jam operasi sebagai wujud dukungan terhadap program utama Pemerintah di bidang pariwisata.
Demikian, Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka kepada wartawan di Kupang, Kamis (8/8/2019).
Menurut Isyak, rata-rata semua bandara di NTT disinggahi/dilayani pesawat paling lama berkisar antara jam empat sampai lima sore. Akibatnya para wisatawan atau yang punya urusan di suatu daerah, harus menginap.
“Kita harapkan operator bisa menambah jam operasi, minimal bisa sampai malam sekitar jam 10 agar wisatawan atau masyarakat yang tidak punya agenda nginap, bisa langsung pulang,” kata Isyak.
Ia menyatakan, pihaknya juga mendorong agar tahap pertama dua bandara internasional dilayani 24 jam. Dua bandara itu yakni El Tari Kupang dan Bandara Komodo di Manggarai Barat. Juga mendorong agar ada penerbangan langsung dari dan ke luar negeri. Memang Bandara El Tari Kupang sudah melayani rute Kupang- Timor Leste. Tapi diharapkan dapat memperluas rute ke negara lain seperti Darwin, Australia.
“Kita dorong penerbangan langsung luar negeri agar wisatawan yang datang lebih banyak lagi, karena selama ini harus lewat Bali,” ungkap Isyak.
Pada kesempatan itu ia menyampaikan, saat ini NTT memiliki 15 bandara. Namun yang aktif beroperasi hanya 14 bandara sementara Bandara Kabir, Pulau Pantar di Kabupaten Alor belum bisa beroperasi.
“Dari jumlah bandara itu, hanya Bandara El Tari Kupang dan Bandara Komodo di Manggarai Barat berstatus internasional, sedangkan lainnya bandara domestik,” terang Isyak.
Ia menguraikan, bandara terbanyak terdapat di Pulau Flores dengan enam bandara. Rinciannya, Bandara Gewayantanah di Larantuka, Frans Seda di Maumere, H. Hasan Aroeboesman di Ende. Bandara Turelelo di Soa-Ngada, Frans Sales Lega di Ruteng, dan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
Isyak menyebutkan, di Pulau Timor ada dua bandara yakni El Tari Kupang dan Bere Talo di Atambua. Dua bandara di Pulau Sumba, yakni Bandara Tambolaka di Weetabula- Sumba Barat Daya dan Umbu Mehang Kunda di Waingapu- Sumba Timur. Empat bandara lainnya di empat kabupaten berbasis kepulauan, yakni Bandara Wunopito di Lembata, Bandara Saudale di Rote Ndao. Bandara Tardamu di Sabu Raijua dan Bandara Mali di Alor.
Ia menambahkan, Pemerintah NTT juga sedang membangun komunikasi dengan Kementerian Perhubungan untuk membangun Bandara Surabaya II Mbay di Nagekeo. Diharapkan proses sertifikasi tanah segera dituntaskan agar bisa diserahkan ke Kementerian Perhubungan bersamaan dengan proposal.
//delegasi(mario)