Sekretaris Daerah Kabupaten Belu Betrus Bere, seperti dirilis kompas.com mengatakan BBM satu harga bisa membantu perekonomian terutama di Kabupaten Belu cepat berkembang.
“Kebijakan BBM satu harga merupakan salah satu alternatif membantu masyarakat kita dan keluarganya,” ujar Betrus pada acara sosialisasi BBM satu harga di Kabupaten Belu, Atambua, Senin (10/9/2018).
Sebagai informasi, ketersediaan BBM di wilayah timur Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum terdistribusi dengan baik hingga ke pelosok.
Dengan sosialisasi sub-penyalur BBM satu harga ini, Betrus pun berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini. Sehingga bisa segera menikmati implementasi BBM satu harga
“Semoga ke depan Kabupaten Belu dan kabupaten-kabupaten lain bisa segera menikmati BBM satu harga ini,” tutur Betrus.
Disebutkan pula oleh Anggota Komite Badan Penyalur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Hendry Ahmad bahwa NTT membutuhkan setidaknya 700 penyalur agar distribusi BBM ini berjalan dengan baik.
Namun, kenyataannya saat ini baru ada 143 penyalur untuk mengcover 22 kabupaten di NTT. Dengan lebih dari 5,3 juta penduduk di NTT, hal itu tidak cukup.
“Rasionya, setiap 37.000 penduduk hanya ada 1 penyalur, ini masih kurang. Harusnya bisa ditambah hingga 6 kali lipat, hingga minimal 700 penyalur,” pungkas Henry. //delegasi(kompas/ger wisung)