“Kami minta pemerintah harus hentikan selàmanya, bukan hanya sementara. Karena kehadiran pabrik semen dan tambang itu bukan menjadi solusi untuk mensejahterakan masyarakat”
Ben Isidorus
KUPANG, DELEGASI.COM – Anggota DPRD NTT, Ben Isidorus meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera menghentikan seluruh kegiatan tambang dan pabrik semen di Manggarai Timur yang saat ini terjadi pro dan kontra di masyarakat.
Permintaan itu terkait dengan sikap Pemprov NTT yang menghentikam sementara kegiatan Pabrik semen dan tambang di Manggarai Timur.
“Kami apresiasi jawaban pemerintah yang menghentikan sementara kegiatan pabrik semen dan tambang di Manggarai Timur. Namun kami minta pemerintah harus hentikan selàmanya, bukan hanya sementara. Karena kehadiran pabrik semen dan tambang itu bukan menjadi solusi mensejahterakan masyakat, “kata politisi Hanura Dapil NTT IV itu kepada DELEGASI.COM usai Rapat Paripurna Tanggapan Gubernur Terhadap Pemandangan Umum Fraksi Fraksi DPR NTT di Kupang, Rabu (10/6).
Menurut Ben Isidorus, dalam Pemandangan Umum Fraksinya saat Rapat Paripurna terhadap Pemadangan Umum Fraksi untuk usulan dua Ranperda NTT beberapa waktu lalu, Fraksi Hanura sudah menjelaskan beberapa alasan agar kegiatan pabrik semen dan tambang di Mangarai Timur itu dihentikan dan tidak bolen dilanjutkan.
“Ada lima alasan mengapa Fraksi Hanura meminta pemerintah untuk pertimbangkan kegiatan pembangunan pabrik semen dan tambang di Manggarai Timur. Dan Kami apresiasi sikap pemerintah dalam tanggapan pemerintah tadi untuk menghentikan sementara kegiatan itu. Tapi kami minta harus dihentikan selamanya. Jangan hanya henti sementara,” jelas Ben Isidorus.
Menurut Ben Isidorus, jika pemerintah punya etikat baik membangun ekonomi masyakat, hadirkan investor yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, kelautan yang memberi dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Sebab investor itu berhubungan langsung dengan hasil pertanian atau hasil peternakan masyarakat petani setempat.
“Pembangunan pabrik semen dan eksploitasi tambang adalah perusahan padat modal, menggunakan teknologi, membutuhkan SDM sesuai dengan tenologi yg digunakan. Sementaa SDM kita tidak tersedia. Apalagi kalau dikaitkan dengan lingkungan,” jelasnya.
Sebelumnya, angggota DPRD NTT dari Fraksi PAN, Katrina Seina Jimur meminta pemerintah
Kabupaten Manggarai Timur (Matim) agar jangan memberi janji yang muluk kepada masyarakat terkait rencana pendirian pabrik semen di Luwuk dan Lingko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda oleh PT Singa Merah dan PT Istindo Mitra Manggarai.
Menurut Katrina, pemerintah harus melakukan kajian secara baik dan objektif terkait rencana pendirian pabrik semen dimaksud. Kajian yang dilakukan itu seperti menyangkut dampak ekonomi, sosial dan budaya dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Hasil kajian itu disampaikan kepada masyarakat secara transparan dan komprehensif.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi kepada DELEGASI.COM usai Rapat Paripurna itu enggan berkomentar banyak alasan belum bisa dilanjutkan pembangunan tambang dan pabrik semen di Matim tersebut.
“Begini, jangan dulu omong tentang itu. Ini omong tentang covid aja dulu. Jangan omong tentang pabrik itu. Saya belum bisa menjawab itu, ” ungkap Nae Soi dengan singkat.
Dalam tanggapan pemerintan terhadap sikap dua fraksi di DPRD NTT yaitu Fraksi PKB dan Fraksi Hanura pada Rapat Paripurna Tentang Pemandangan Umum Fraksi terhadap dua Ranperda yaitu Penyertaan Modal Daerah pada PT Kibolok (persero) dan Penambahan Penyertaan Modal Daerah pada PT Pejamin Kredit Daerah NTT menjelaskan bahwa
sampai saat ini rencana tersebut belum dilanjutkan karena adanya penolakan dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerhati lingkungan serta sebagian masyarakat yang mendiami lokasi tersebut.
//delegasi(hermen jawa)