Polkam  

Pemprov NTT benahi empat ruas jalan di selatan Pulau Sumba

Avatar photo
Kepala Dinas PUPR NTT, Maxi Nenabu //Foto: Istimewa

KUPANG, DELEGASI.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) membenahi empat ruas jalan provinsi di wilayah selatan Pulau Sumba guna memperlancar mobilisasi barang dan orang di daerah setempat.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTT Maxi Nenabu,  kepada wartawan di Kupang, Kamis, (10/9/2020)

Nenabu  menjelaskan keempat ruas jalan provinsi itu di antaranya ruas Nonggi-Wahang Malahar sepanjang 17,44 kilometer (km) dengan konstruksi granding operation (GO) dan GO plus dengan nilai kontrak Rp17,94 miliar, serta ruas Malahar-Simpang Tarimbang-Prapahar sepanjang 4,24 km senilai Rp4,24 miliar.

Selain itu ruas Paing-Haikakehok sepanjang 14,2 km dengan GO dan GO plus senilai Rp15,2 miliar, serta ruas Kananggar-Nggongi sepanjang 7,97 km senilai Rp14,378 miliar.

Maxi Nenabu menjelaskan pembenahan jalan provinsi ini tidak seluruhnya dengan konstruksi aspal hotmix atau hot roller sheet (HRS) tapi dikombinasikan dengan pengerasan jalan dengan membuat lapisan berbutir dari sertu gunung atau kali, serta GO plus yakni dengan modifikasi struktur yang dicampur dengan semen dan zat adiktif.

“Apabila menggunakan aspal semua maka dibutuhkan dana lebih dari Rp4 triliun . Sementara anggaran Pemprov NTT terbatas sehingga kami melakukan kombinasi seperti ini,” katanya.

“Dengan konstruksi seperti ini biayanya juga terjangkau dan juga sesuai spesifikasi dari Bina Marga,” katanya lagi.

Lebih lanjut Maxi Nenabu menjelaskan total ruas jalan provinsi di seluruh NTT mencapai 2.650 kilometer tersebar di 22 kabupaten/kota dan yang dikategorikan dalam kondisi rusak berat dan ringan sepanjang 906 km.

Pemerintah provinsi NTT, kata dia, menargetkan pada 2020 ini ruas jalan provinsi yang dibenahi sepanjang 450 km, sedangkan 456 km lainnya dibangun pada 2021.

Penyelesaian ruas jalan provinsi, kata dia, menggunakan tiga sumber anggaran penyelesaian yakni Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan pinjaman daerah.

Ia mengaku optimistis dengan pembenahan infrastruktur jalan provinsi termasuk di wilayah selatan Pulau Sumba akan semakin memperlancar mobilisasi barang dan orang di daerah setempat sehingga bisa menghidupkan perekonomian masyarakat.

“Terutama juga untuk menghidupkan sektor pertanian, peternakan, dan pariwisata yang potensinya cukup besar di wilayah selatan Pulau Sumba,” katanya.

//delegasi (*/tim)

Komentar ANDA?