Pemprov Siapkan Tujuh Sekolah Unggul di NTT

  • Bagikan
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Alo Min//Foto:Dok.Delegasi

“Pendekatan STEM menunjukkan kepada siswa bagaimana konsep, prinsip teknik sains, teknologi, enjineering dan matematika digunakan secara terintegrasi untuk mengembangkan produk, proses dan sistim yang bermanfaat bagi kehidupan manusia,” Alo Min

 

Kupang, Delegasi.Com – Dalam rangka menjabarkan Komitmen Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang menjadikan dunia pendidikan NTT mampu bersaing secara nasional, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(PK) Nusa Tenggara Timur kini sedang menyiapkan tujuh sekolah yang nantinya akan ditetapkan menjadi sekolah unggul.

Demikian dikatakan Sekretaris Dinas PK NTT, Alo Min kepada wartawan di Kupang, Jumat(4/8/2019)

Ciri sekolah Unggul di Indonesia//Foto Istimewa

 

“Dinas menjabarkan apa yang menjadi komitmen gubernur untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT. Salah satunya menunjuk tujuh sekolah yang nantinya akan ditetapkan menjadi sekolah unggul . Sekolah unggul yang ditetapkan itu disiapkan untuk bersaing dengan 100 sekolah unggul lainya di Indonesia,” kata Alo Min.

Tujuh sekolah unggul yang disiapkan itu menurut Alo Min berdasarkan akreditasi A yaitu; SMA Negeri 5 Kupang, SMK Negeri 1 Kupang, SMA Negeri 2 Waingapu, SMK Neger 1 Waikabubak, SMA Negeri 1 Langke Rembong, SMK Negeri Wae Ri’i Ruteng dan SMA Negeri 1 Malaka.

Yang dimaksud sekolah unggul adalah sekolah yang memang dari aspek mutu unggul dari sekolah sekolah lainya serta mendapat akreditasi A.
Bahkan sekolah yang ditetapkan itu akan mewakili sekolah di NTT untuk bersaing dengan sekolah lainya di Indonesia.

Menurut Alo Min, pihak dinas nantinya akan mengintervensi sekolah itu setelah ditetapkan menjadi sekolah unggul.Sebab sampai saat ini tujuh sekolah baru diusulkan menjadi sekolah unggul.
Sekolah unggul nanti diintervensi sepenuhnya oleh pihak dinas melalui pendampingan.

“Ada tujuh sekolah yang diusulkan. Setelah diusulkan baru ditetapkan sebagai sekolah unggul dengan SK gubernur, setelah melalui interview dari tim teknis dinas,” jelasnya.

Sekolah unggul yang dimaksud menurut Alo Min, dijabarkan melalui pertama, soal kepemimpinan kepala sekolah yang mempunyai komitmen kuat dalam meningkatkan mutu pendidikan, kedua, komitmen tenaga pengajar. Guru harus berorientasi menghasilkan siswa unggul, serta siswa sendiri harus tahu bahwa sekolahnya adalah sekolah unggug. selain komponen di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah keterlibatan orang tua siswa di sekolah tersebut.

SMA Negeri 1 Langke Rembong meraih juara pertama Lomba Olympiade Matematika Tingkat Kabupaten Manggarai Raya yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Santu Paulus menyelenggarakan Olimpiade Matematika Tingkat SMA/MA Se-Manggarai Raya yang berlangsung pada Maret 2019 lalu.//Foto: Istimewa

 

Orang tua mesti mengetahui kalau anaknya sekolah di sekolah unggul sehingga memberi dorongan yang kuat kepada anak mereka untuk belajar.

Pola pendekatan sekolah unggul yang dimaksud menurut alo Min yaitu pendekatan STEM dimana Sains, Teknologi, Enjineering dan Matematika terintegrasi pada prose pendidikan yang berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari hari yang nyata serta kehidupan profesional siswa.

“Pendekatan STEM menunjukkan kepada siswa bagaimana konsep, prinsip teknik sains, teknologi, enjineering dan matematika digunakan secara terintegrasi untuk mengembangkan produk, proses dan sistim yang bermanfaat bagi kehidupan manusia,” jelas Alo Min.

Menurut Alo Min, tim teknis dinas akan mendampingi, siswa melalui pola pemusatan jam belajar bagi kelas tiga, tryout, remedia (pelatihan khusus) serta pengawasan.

Sementara pola pendekatan bagi tenaga pendidik melalu bimtek, pendampingan dan penguatan kapasitas guru.
Sehingga diharapkan, sekolah unggul itu nantinya menjadi pengimbas bagi sekolah lainya di NTT.

Selain itu sebagai sara penunjang lainya, pihak dinas akan menyumbag buku buku pelajaran dan kegiatan lainya seperti meningkatkan kapasitas guru.

“Jadi polanya nanti harus bersifat kolaboratif dan harus kontekstual,” jelasnya
//delegasi(hermen)

Komentar ANDA?

  • Bagikan