SEBA, DELEGASI.COM – Dana bantuan sosial (bansos) yang diperuntukan bagi masyarakat selama pandemic covid-19, tidak ada kaitannya dengan kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang sedang berlangsung.
Hal ini ditegaskan oleh Penjabat Bupati Sabu Raijua (Sarai), Ferdy Kapitan kepada wartawan usai debat publik pasangan calon bupati dan calon bupati di Kantor KPU Sarai, Selasa (3/11/2020).
Ferdy mengaku memberikan perhatian terhadap kegiatan-kegiatan penyaluran bansos di secara ketat pasca dikukuhkan sebagai Penjabat Bupati Sarai. Bahkan ia pernah beberapa kali terlibat secara langsung untuk memantau jalannya pembagian bansos kepada masyarakat. “Bansos itu semata-mata untuk menolong masyarakat yang sementara mengalami dampak dari pandemi covid-19,” ujar Staf Ahli Gubernur NTT bidang perekonomian dan pembanguan itu.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi itu menyebutkan, ada prosedur dalam penyaluran bansos. Misalnya, ada proses identifikasi terhadap calon-calon penerima. Selain itu, para penerima bansos tidak berasal dari wilayah tertentu, tetapi tersebar di seluruh wilayah yang ada di Sarai. “Yang pasti, bansos itu ada prosedurnya. Calon penerima tidak datang begitu saja, tapi ada sebuah proses identifikasi terhadap calon-calon penerima yang dilakukan secara ketat,” terangnya.
Anggaran untuk bansos, lanjut Ferdy, adalah uang rakyat. Dan apabila masyarakat mendapatkan bansos, maka hal itu memang sudah merupakan hak masyarakat. Tidak ada penyaluran bansos atas intervensi dari pihak-pihak tertentu. “Pada masa pandemi covid-19, negara harus memberikan perhatian kepada masyarakat. Tidak boleh ada yang memanfaatkannya untuk kepentingan politik,” ungkapnya.
//delegasi(*/tim)