Kupang, Delegasi.com – Perayaan HUT Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) ke- 70 tahun dan Reformasi ke- 500 Tahun tidak sekedar melihat masa lalu ketika gereja terpecah, tapi sebagai moment untuk membangun semangat pembaharuan.
Demikian pernyataan Ketua Panitia Perayaan HUT GMIT ke-70 dan Reformasi ke- 500, Winston Rondo dalam sambutanya pada pembukaan pekan perayaan dimaksud, Rabu (25/10).
Winston mengatakan, moment peringatan HUT GMIT dan Reformasi ini harus dimaknai sebagai bentuk membangun spirit yang baru dan semangat yang baru untuk masa depan yang lebih baik. “Kita harus tumbuh semangat untuk membaharui diri dan semangat dalam menata masa depan,” katanya.
Winston yang juga anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Demokrat ini menyebutkan, menyongsong puncak peringatan HUT GMIT ke- 70 dan Reformasi ke- 500 itu, ada sebelas aneka kegiatan yang digelar selama sepekan. Kegiatan itu melibatkan anak- anak, remaja, LSM, Toko Buku, dan organisasi n)penyandang disabilitas. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain, lomba mewarnai dan menggambar untuk anak- anak, lomba essay, seminar, dan bedah buku.
“Ini merupakan aneka kegiatan yang lengkap. Kegiatan ini menghadirkan 30 peserta yang berasal dari sebelas klasis di GMIT NTT,” papar Winston.
Perwakilan GMIT Jakarta, Tonce Samdara menyampakan, dengan perayaan ini diharapkan makin tumbuh semangat kasih dalam Yesus Kristus. GMIT Jakarta siap menjadi mata dan telinga serta penyambung lidah Sinode GMIT NTT.
Ketua Sinode GMIT NTT, Pendeta Merry Kolimon menegaskan, kegiatan ekspo yang digelar selama sepekan berkaitan dengan perayaan HUT ke- 70 GMIT dan Reformasi ke- 500 tidak sekedar unjuk kebolehan tapi bentuk kesaksian atas karya iman yang dijalankan selama ini. “Ini merupakan akta karya kesaksian kami dalam perjalanan GMIT dan Reformasi,” tandasnya.//delegasi (juan pesau)