Kupang, Delegasi.com – Untuk memperpendek jarak hubungan emosional dengan ahli waris korban kecelakaan lalulintas, PT Jasarharja NTT menggunakan pendekatan door to door. PT Jasaharja tidak menunggu ahli waris untuk proses santunan tetapi pihak PT Jasaraharja yang proaktif menemui ahli waris.
Seperti yang dilakukan Penanggung Jawab Pelayanan PT Jasa Raharja (Persero), Laurensius Ade Suyanto,SH mengunjungi Rumah Duka di Rt.023/Rw.10, Kel. Oepura, Kec. Maulafa Kota Kupang, Kamis,(6/4/2017). Upaya Jemput bola yang dilakukukan merupakan wujud pelayanan Prima PT Jasa Raharja (Persero) kepada masyarakat korban kecelakaan lalu lintas. Tabrakan maut yang terjadi di Desa Mata Air Kabupaten Kupang merenggut nyawa mahasiswa Undana Semesster dua pada Fakultas Sosial dan Ilmu Politik. James Ridwan Kase. Ridwan Kase menghembuskan nafas terakhir di RS WZ Johanes 7 jam setelah kejadian. Dana santunan meninggal dunia sebesar Rp.25.000.000, akan diterima oleh Sem Kase selaku orangtua Almarhum.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero), Ari Wisnu Handoyo menyampaikan Ucapan belasungkawa yang sedalam dalamnya atas musibah yang dialami oleh keluarga, selain itu, Ari menjelaskan tentang ketentuan operasional pemberian dana santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas jalan. ketentuan operasional besaran dana santunan tertuang dalam PMK Mentri keuangan No.36 Tahun 2008, untuk korban LL memperoleh penggantian maximal sebesar 10 jta, unt MD ahli waris Mendapatakan santunan MD sebesar 25 Jta dan unt Korban yang mengalami cacat mendapatkan santunan maximal sebesar 25 juta yang bergantung dengan prosentasi kecacatannya. “Berkas telah lengkap dan besok akan kita bayarkan kepada ahli waris, kami datang langsung ke rumah duka unt mempercepat pelayanan agar masyarakat tidak terbebani dan dapat terlayani dengan baik” ungkap Ari.//delegasi (ger)
