Sosbud  

Perempuan Pembawa Anjing ke Masjid Bogor Jadi Tersangka Penodaan Agama

Avatar photo
SM, perempuan Pembawa Anjing ke Masjid Bogor Jadi Tersangka Penodaan Agama//Foto:DetikNews

Jakarta, Delegasi.Com – Polres Bogor telah memeriksa SM, perempuan yang membawa masuk anjing ke Masjid Jami Al-Munawaroh, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. SM kini ditetapkan sebagai tersangka, demikian rilis detikNews.com.

“Berdasarkan alat bukti beberapa keterangan saksi sejumlah 5 (lima) dan persesuaiannya dan barang bukti berupa rekaman video serta pakaian dan sepatu yang digunakan SM masuk kedalam masjid, penyidik meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan dan menaikkan status SM menjadi tersangka,” kata Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena dalam keterangannya, Selasa (2/7/2019).

SM disangka dengan pasal penodaan agama. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan segera dikirimkan.

“Dengan pasal persangkaan pasal 156a terkait penodaan/penistaan agama. Untuk SPDP dikirimkan penyidik pagi ini,” sebut AKP Ita.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan oleh RS Polri, SM dinyatakan mengidap penyakit skizofrenia. Kondisi SM juga disebut masih agresif. Atas kondisi kejiwaan itu, SM masih diperiksa di RS Polri.

SM sebelumnya juga telah dipolisikan oleh Dewan Kerukunan Masjid (DKM) Masjid Al-Munawaroh atas kasus pencemaran nama baik. Pihak masjid melaporkan SM terkait ucapan SM soal akan terjadi pernikahan di Masjid Al-Munawaroh, Sentul City.

Laporan tersebut tertuang dalam surat tanda bukti laporan (STBL) No. Pol: STBL/B/305/VII/2019/JBR/RES BGR tertanggal 1 Juli 2019. SM dilaporkan atas perkara tindak pidana pencemaran nama baik sesuai dengan Pasal 310 KUHP.

“Hari ini saya melaporkan satu dugaan fitnah terhadap DKM Al-Muhawaroh Sentul City, yaitu pelaku kemarin mengatakan bahwa ada pernikahan atau akan terjadi pernikahan di Masjid Al-Munawaroh, Sentul City. Itu tidak benar dan sudah kami laporkan bahwa itu sebuah fitnah,” kata Sekretaris DKM Al-Munawaroh Ruslan A. Suhady kepada detikcom, Senin (1/7).

//delegasi(detikNews/ger)

Komentar ANDA?