KUPANG , DELEGASI.COM – Power Agro Indonesia dan Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang menandatangai Nota Kesepahaman Bersama -Memorandum of Understanding (MoU) dalam ranka perkuat kerjasama kedua lembaga tersebut.
Penandatanganan itu oleh Direktur Politani Kupang, Ir. Thomas Lapenangga, MS. dan Direktur Power Agro Indonesia Ronald Stefanus bertempat di Gedung Student Center Politani Negeri Kupang, Jumat (23/10/2020).
Demikian rilis Humas Power Agro Indonesia, sebuah perusahaan sosial yang mengusung inovasi dan teknologi pertanian dan perdesaan yang diterima DELEGASI.COM melalui email, Jumat (23/10/2020) pukul 23.00 Wita.
Dijelaskan, dalam rangka mencapai visinya sebagai yang bermutu dan berdaya saing dalam bidang pertanian semi-ringkai, Politani Kupang sangat aktif mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk sector swasta.
Dalam sambutannya Direktur Politani Kupang, Thomas Lapenangga mengungkapkan bahwa kerjasama ini adalah bagian dari pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
Sebagai agen pendidikan vokasi pertanian, Politani tidak hanya dituntut untuk mampu menghasil kan lulusan yang memiliki keterampilan dan etoskerja, namun juga mampu menjadi agen penelitian terapan yang dapat ditransfer langsung kepada masyarakat.
“Politani Kupang juga berkomitmen menjadi agen pembangunan yang berusaha untuk menggerakan dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dan terhubung langsung ke dunia industri dan dunia usaha,”kata Lapenangga.
Pak Tom, sapaan akrab Ir. Thomas Lapenangga, MS., juga menegaskan bahwa keberadaan Politani Kupang di Provinsi NTT juga ditujukan untuk menjawab tantangan kondisi agroklimat dan lahan pertanian yang sangat khas, oleh karena itu pihaknya sangat menyambut baik dan optimis kerjasama dengan sector swasta yang memilikiperhatian pada inovasi dan teknologip ertanian lahan kering(dryland agriculture) ini dapat berdampak.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur 4 Bidang Humas, Promosi dan Kerjasama Melinda R.S. Moata, SP., MSc., PhD. Menyampaikan bahwa kerjasama strategis dengan sektorswasta yang mengusung inovasi dan teknologi untuk pertanian lahan kering sangat penting dilakukan, tidak hanya untuk pemanfaatan bersama sumber daya yang dimiliki untuk menunjang kegiatan pengajaran vokasi terkait, namun juga serapan lulusan.
Program kerjasama seperti ini akan diperbanyak dan diimplementasikan dalam program pendidikan vokasi tingkat Diploma 3, Sarjana dan Master terapan.
Selama lima tahun terakhir dua program studi yang mengalami peningkatan jumlah mahasiswa baru secara signifikan adalah Manajemen Pertanian Lahan Kering(MPLK) dan Teknologi Industri Hotikultura (TIH).
Power Agro Indonesia sendiri memiliki resource center untuk pertanian lahan kering di Kabupaten Kupang dan aktif mempromosikan penggunaan berbagai inovasi dan teknologi untuk hortikultura seperti irigasi tetes dan penggunaan pompa air bertenaga surya di lahan pertanian.
Power Agro Indonesia juga memiliki perhatian serius pada pemasaran produk pertanian(agriculture product marketing), sehingga kedua lembaga ini menemukan titik temu untuk mengusung visi bersama.
Sementara pihak Power Agro Indonesia menurut Ronald Stefanu merasa optimis bahwa nota kesepahaman tersebut bias segera diwujudkan dalam bentukkerjasama yang lebih konkrit. Selain menghadirkan pertanian berbiaya murah, Power Agro juga menjamin ketersediaan berbagai inovasi dan teknologi sehingga masyarakat petani di NTT mendapatkan akses teknologi seperti irigasi tetes dan pompa iar bertenaga surya secaralebih murah dan mudah.
Pengembangan pusat sumberdaya pertanian lahan kering(dry land agriculture and farming resource center) di Oebelo Kabupaten Kupang tengah dikerjakan sehingga bias segera dimanfaatkan, tidak hanya untu kmemberi contoh penggunaan teknologi untuk pengelolaan lahan kering namun juga bias dimanfaatkan untuk menunjang kegiatanpendidikan dan penelitian yang diselenggarakan Politani Kupang.
Lebihjauh Ronald Stefanus mengungkapkan bahwa kerjasama ini adalah wujudnyata dari nilai-nilai yang ada dalam perusahaan sosialnya yaitu semangat kolaborasi untuk memperbesar dampak bagi kemajuan petani dan usaha pertanian lahan kering di Kepulauan Nusa Tenggara.
//delegasi(*/hermen)