Kupang, Delegasi.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya meminta kaum ibu dalam keluarga untuk ikut menanamkan semangat kebangsaan dengan mengajarkan nilai nilai Pancasila sebagai idiologi negara bagi anak anak.
Permintaan itu disampaikan Lebu Raya saat menyampaikan sambutannya pada acara Rapat Konsultasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga tingkat Provinsi NTT di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Jumat (9/6).
Menurut Lebu Raya, gerakan PKK memiliki peran strategis dalam menyukseskan pembangunan. Termasuk di dalamnya, mnanamkan dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Ibu-ibu tidak boleh beranggapan bahwa hal ini bukan menjadi urusan kaum ibu. Semua masyarakat harus memahami Pancasila dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab menurut Lebu Raya, akhir-akhir ini terdapat kecenderungan semakin memudarnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bersama.
“Ada anak-anak sekolah yang sudah tidak menghafal lagi urutan sila-sila Pancasila. Di sinilah peran keluarga sangat penting dan mulia. Jangan hanya fokus untuk mengajar anak-anak ilmu pengetahuan tetapi juga menanamkan nilai-nilai seperti toleransi, gotong royong dan solidaritas. Pendidikan karakter juga wajib diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Saya berharap agar segenap jajaran PKK mengumandangkan semangat ini sampai ke kampung-kampung serta desa-desa,” tegas Gubernur dalam kesempatan tersebut sembari menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi NTT menolak radikalisme dan ormas-ormasnya seperti HTI, FPI dan sejenisnya.
Tampak hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Provinsi NTT, Unsur Forkompinda NTT, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTT, unsur PKK Kabupaten/Kota se-NTT, insan pers dan undangan lainnya.
Lebih lanjut mantan Wakil Gubernur ini mengharapak agar PKK mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kesejahteran masyarakat NTT.
“Gunakan segala potensi yang ada di desa-desa terutama dalam memberdayakan pangan lokal. Kembangkan prinsip PKK dalam program pangan B2SA (Berimbang, Bergizi, Sehat dan Aman). Kita juga sedang gencar-gencarnya mengembangkan pariwisata. Pariwisata harus berdampak langsung bagi masyarakat. Latih para ibu dalam hal kerajinan tangan dan kuliner yang beraneka ragam,” pungkas Gubernur Lebu Raya.
Sejalan dengan harapan Gubernur tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Lusia Adinda Lebu Raya dalam sambutannya mengungkapkan bahwa PKK terus terlibat aktif dalam upaya menjaga Pancasila.
“Akhir-akhir ini, orang baru mempopulerkan ungkapan Saya Indonesia, Saya Pancasila, tetapi Pengurus PKK sudah menjiwai ini. Hal tersebut telah menjadi prioritas pertama dari sepuluh program PKK yakni penghayatan dan pengamalan Pancasila. Upaya itu semakin gencar dilakukan PKK dengan program Kadarkum (Keluarga Sadar Hukum),” jelas Lusia Adinda Lebu Raya.
Lebih lanjut, Ketua Tim Penggerak PKK NTT itu menjelaskan, lewat berbagai gerakannya, PKK terus berupaya terlibat dalam pembangunan dengan berbagai program unggulannya.
“PKK juga sangat peduli dengan isu-isu utama Provinsi NTT seperti daerah perbatasan, pangan lokal, upaya penekanan kematian ibu dan anak serta berbagai kegiatan positif lainnya. Salah satu program andalan Dasawisma PKK adalah pencatatan secara lengkap data keluarga. Data-data ini dapat menjadi masukan penting bagi pemerintah daerah, dalam menyusun kebijakan pembangunan yang tepat sasar,” tutup Lusia Lebu Raya sembari mengungkapkan bahwa PKK Provinsi NTT merupakan PKK satu-satunya di Indonesia yang memiliki Modul PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Holistik Integratif.//delegasi(ger/hms)