Peserta KIS yang Terintegrasi BPJS Kesehatan di Belu Bertambah

  • Bagikan
Wakil Bupati Belu, Drs. J.T Ose Luan menyerahkan kartu KIS kepada perwakilan peserta Jamkesda di Gedung Wanita Betelalenok, Kamis (17/9/2020). //Foto: Pos Kupang.com

Peserta KIS di Belu Bertambah 11.000 Orang

ATAMBUA, DELEGASI.COM –  Pemerintah Kabupaten Belu dimasa kepemimpinan Bupati Willybrodus Lay dan Wakil Bupati, JT Ose Luan terus meningkatkan jumlah peserta penerima jaminan kesehatan daerah ( Jamkesda) yang terintegrasi dengan BPJS Kesehatan.

Sesuai data BPJS, seperti dirilis dari lama Pos Kupang.com, jumlah peserta Jamkesda di Kabupaten Belu sejak 2018 hingga Januari 2020 sebanyak 16.000 peserta.

Masih di tahun 2020, pemerintah menambah lagi 11.000 peserta sehingga total peserta menjadi 27.000 peserta. Penambahan 11.000 peserta Jamkesda ini ditandai dengan penyerahan kartu jaminan kesehatan (KIS) dari BPJS kepada peserta.

Penyerahan simbolis dilakukan Wakil Bupati Belu, Drs. J.T Ose Luan kepada lima perwakilan di Gedung Wanita Betelalenok, Kamis (17/9/2020).

Hadir saat itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dr. Joice Manek, Pjs Kepala Cabang BPJS Atambua, Bernardino Rodriquez, kepala puskesmas, camat, lurah dan kepala desa.

Pjs Kepala Cabang BPJS Atambua, Bernardino Rodriquez mengatakan, kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga karena bukan hanya berpengaruh terhadap kualitas SDM masyarakat, namun juga berpengaruh terhadap ketahanan ekonomi keluarga.

Karena itu, untuk mewujudkan suatu system jaminan kesehatan yang berkualitas diperlukan sinergi antar pihak dalam hal membangun kemitraan strategis, baik dari segi pelayanan maupun peningkatan-peningkatan sumber daya.

Wujud dari kemitraan itu tergambar jelas pada peningkatan jumlah peserta jaminan kesehatan. Secara nasional, kepeserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sudah mencapai 223 juta jiwa atau 85 persen dari total penduduk Indonesia.

Untuk Kabupaten Belu, kata Bernardino, jumlah kepesertaan penerima JKN-KIS sudah mencapai 87,59 persen atau tersisa 13 persen lagi Kabupaten Belu mencapai level
Universal Health Coverage (UHC). Artinya seluruh penduduk di Kabupaten Belu sudah mendapatkan jaminan sosial dasar yaitu kesehatan.

Kondisi ini tidak terlepas dari perhatian pemimpin daerah serta kerjasama seluruh pihak dalam mendorong suksesnya penyelenggaran program jaminan kesehatan di Kabupaten Belu.

Pihak BPJS Kesehatan Cabang Atambua mengucapkan terima kasih
kepada Bupati Belu dan Wakil Bupati Belu atas komitmennya dalam membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan jaminan kesehatan.

Wakil Bupati Belu J.T Ose Luan dalam sambutannya mengatakan, sesuai data BPJS, peserta Jamkesda sebelumnya sudah 16 ribu dan posisi Agustus 2020 menjadi 27 ribu peserta. Penambahan jumlah peserta Jamkesda ini merupakan satu kebanggaan dan patut disyukuri. Hal ini juga merupakan wujud perhatian besar dari pemerintah kepada masyarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan.

Kata Ose Luan, meskipun jumlah peserta sudah di angka 27 ribu, pemerintah masih tetap berjuang dan berupaya bagi masyarakat yang belum tercover yang jumlahnya masih 30 ribu.

“Sesuai data BPJS, peserta Jamkesda terdapat 16 ribu dan posisi bulan Agustus menjadi 27 ribu, yang belum menerima itu sekitar 30 jiwa”, kata mantan Sekda Belu ini.

Bila pemerintah menganggarkan lagi di tahun 2021 maka 30 ribu jiwa tercover menjadi peserta jamkesda.

“Bila kita menganggarkan lagi pada tahun 2021, maka 30 ribu jiwa ini sudah menjadi peserta Jamkesda”, sambung Ose Luan.

Wabup Ose Luan menyampaikan apresiasi kepada jajaran BPJS, rumah sakit dan puskesmas yang sudah melaksanakan tugas-tugas di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan pelayanan dasar kemanusiaan.

Ucapan yang sama disampaikan kepada seluruh jajaran pemerintah dari kabupaten hingga desa yang memiliki komitmen tinggi dalam membantu masyarakat di bidang kesehatan.

//delegasi (*/tim)

Komentar ANDA?

  • Bagikan