Kupang, Delegasi.Com– Pemilihan Gubernur (pilgub) yang digelar serentak bersamaan dengan 10 kabupaten lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 2018 nanti, tidak sekedar memilih figur gubernur tapi bagaimana masyarakat memilih pemimpin yang memiliki kemampuan untuk membawa kemajuan bagi 5 juta lebih penduduk provinsi kepulauan ini.
Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Demokrat, Gabriel Suku Kotan mengatakan, hingga saat ini hampir semua partai belum bersepakat membangun koalisi partai untuk mengusung paket bakal calon. Bahkan mayoritas partai mayoritas dan menengah di lembaga DPRD NTT belum memutuskan figur yang akan didorong, karena masih harus melakukan survei.
“Partai Demokrat sudah final mengusung kader terbaik partai, Benni Kabur Harman (BKH) untuk maju menjadi bakal calon gubernur periode 2018- 2023,” kata Gabriel di Kupang, Selasa (2/5).
Gabriel mengatakan, untuk bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi BKH pun sudah dikomunikasikan dan dipastikan seorang putera Sumba, Brigjen TNI Jan Piter Ate yang selama ini mengabdi di Mabes TNI.
“Jika keduanya bersanding, cahaya (pengalaman) yang telah ada di tingkat nasional, jadi modal sebagai sumbu dan energi postif membawa NTT ke arah yang lebih baik,” tandas Gabriel.
Juru Bicara bakal calon gubernur BKH ini berargumen, dengan segudang pengalaman di tingkat nasional, BKH dan Jan Piter Ate diyakini mampu melanjutkan program keberpihakan terhadap rakyat yang telah diletakkan kepemimpinan saat ini.
Selain itu melaksanakan program keberpihakan yang belum dijalankan untuk kemajuan NTT. Tentunya, ada program strategis lainnya yang akan disusun dan dilaksanakan dalam konteks keberpihakan terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Kita ingin pemimpin ke depan, dapat mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kita harus selektif memilih pemimpin yang memiliki karakter kuat untuk daerah dan masyarakat,” ujar Gabriel. Delegasi//hermen.