Polkam  

PKB NTT Selenggarakan Sekolah Legislator Untuk 80 Anggota DPRD

Avatar photo

KUPANG, DELEGASI.COM –
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyelenggarakan sekolah legislator untuk kader PKB yang duduk di lembaga dewan, yakni tujuh orang di DPRD NTT dan 73 orang DPRD dari 22 kabupaten/kota.

Sekretaris sekolah legislator, Kaharudin sampaikan ini kepada wartawan di Sekretariat PKB NTT, Rabu (11/12) sore.

Ia mengatakan, sekolah legislator ini sesuai rencana berlangsung selama tiga hari, 13- 15 Desember. Kegiatan ini mengambil tema “Penguatan Ideologi dan Militansi Kader PKB Se- NTT.” Penyelenggaraan kegiatan ini merujuk pada keputusan Muktamar PKB di Bali tahun 2019 dan Surat Intruksi DPP PKB tentang Intruksi Pelaksanaan Sekolah Legislator. Sebanyak 15 orang jajaran DPP PKB akan tampil sebagai instruktur

“Dalam kegiatan sekolah legislator ini, PKB secara nasional akan membicarakan tiga agenda penting, yakni pendidikan, pemberdanyaan usaha kecil menengah, dan sosial budaya; serta da’wah,” kata Kaharudin.

Ia menyampaikan, kegiatan sekolah legislator ini bertujuan untuk membangun nalar dan ideologi politik PKB. Peningkatan kapasitas peran dan fungsi legislator PKB. Membangun profesionalisme legislator PKB melalui skill dan ketrampilan yang menunjang tugas dan fungsinya.

Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB NTT, Yucun Lepa mengatakan, sebagai institusi partai politik (Parpol), perolehan kursi partai di lembaga legislatif setiap penyelenggaraan pemilu terus meningkat. Misalkan untuk NTT, hasil pemilu 2019 berhasil menempatkan 80 orang kader partai di lembaga dewan, yakni tujuh di DPRD NTT dan 73 orang di 22 DPRD kabupaten/kota. Tidak hanya itu, berhasil mengirim dua orang dari NTT di DPR RI. Karena itu, keberadaan mereka di lembaga dewan perlu diperkuat, salah satunya melalui sekolah legislator.

“Kader partai yang dipilih duduk di lembaga dewan, direkrut dari masyarakat dengan berbagai latar belakang. Karena itu, keberadaan mereka harus senafas dengan perjuangan dan ideologi partai sehingga dapat berjuang sesuai kebutuhan masyarakat,” ungkap Yucun.

Anggota DPRD NTT periode 2014- 2019 ini menyampaikan, pelaksanaan kegiatan sekolah legislator ini dirumuskan dalam tiga aspek. Aspek pertama adalah pendidikan yang diarahkan pada penguatan idiologi dan militansi perjuangan sesuai arah perjuangan partai. Aspek kedua adalah peningkatan kapasitas untuk mengawasi pengembangan ekonomi kerakyatan. Aspek ketiga adalah penyebaran informasi.

“Artinya, seorang anggota dewan, setelah dilantik harus siap diutus. Meraka adalAh lebah PKB yang dilepas menjadi lebah di setiap daerah pemilihan,” tandas Yucun.

Ia mengakui, sekolah legislator ini baru pertama kali digelar. Selama ini, kader partai di lembaga dewan lebih pada menyelesaikan tugas sesuai tiga fungsi dewan. Dimana setelah diperjuangkan, disampaikan kepada masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada konstituen.

“Untuk itulah partai memandang perlu untuk meningkatkan militansi kader di lembaga dewan agar tidak kalah dengan pihak lain yang berjuang karena ada pesan sponsor,” tandas Yucun.

Ia menyatakan, sekolah legislator juga harus dimaknai sebagai ajang membangun sinergitas antara kabupaten/kota, provinsi dan pusat dalam wadah perjuangan bersama. PKB adalah milik bersama dan rumah bersama, sehingga terus dilakukan langkah-langkah pembenahan.

“Hasil yang didapat dari sekolah legislator adalah melahirkan kader yang memiliki komitmen sesuai perjuangan partai, konsistensi dan sinergitas dalam perjuangan. Memang kalau dari aspek kuantitatif sangat kecil, tapi dari aspek kebersamaan sangat berarti,” tegas Yucun.

//delegasi (hermen jawa)

Komentar ANDA?