JAKARTA-DELEGASI.COM– Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St.Thomas Aquinas dan Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (KOMPAK) Indonesia, menuntut pemerintah agar tegas memberantas mafia Migas yang selama ini menguasai rantai pasokan minyak di pasar.
Dan, segera membuat regulasi terkait pengawasan penggunaan BBM subsidi agar tepat sasaran menyentuh masyarakat kelas bawah.
Pasalnya, data pemerintah menunjukkan 70 persen BBM subsidi justru dinikmati masyarakat kelas menengah ke atas, sementara hanya 30 persen dinikmati masyarakat kelas bawah,”tegas Billy Claudio, Presidium Gerakan Kemasyarakatan Pengurus Pusat PMKRI, dalam aksi demonstrasi di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 8/09/2022, yang diikuti Cabang Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Cabang Bogor.
Demikian pula, dengan pernyataan Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goa, yang diterima Redaksi Delegasi.Com.
Dalam aksi massa yang dimulai dari Margasiswa I Menteng Jakarta Pusat menuju Patung Kuda, yang juga diikuti seluruh Cabang PMKRI se Indonesia itu, menuntut agar Pemerintah tegas memberantas mafia Migas yang selama ini menguasai rantai pasokan minyak di pasar.
Sementara itu, Ketua PP PMKRI, periode 2022-2024, Tri Natalia Urada, mendesak Presiden Joko Widodo segera mencabut kebijakan kenaikan BBM subsidi karena akan menyelenggarakan rakyat.
Selain itu, kebijakan aplikasi MyPertamina yang diterapkan oleh Pertamina juga memicu kontroversi di tengah masyarakat dan memberi celah terjadinya praktik pungli.
“PMKRI akan tetap berdiri bersama rakyat kecil,”kata Tri Natalia Urada, sembari menegaskan, selain menindaktegas mafia penimbun BBM subsidi, intervensi pasar mencegah kenaikan harga, namun segera mengalihkan kebijakan BLT BBM menjadi subsidi silang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan dan pelaku UMKM.
Sementara itu, KOMPAK Indonesia, mendesak Kapolri memerintahkan Kapolda NTT, Irjen.Pol.Drs. Setyo Budiyanto,S.H.M.H. segera tangkap dan proses hukum Oknum APH di Polda NTT yang diduga kuat terlibat mafia BBM di Sabu Raijua.
Gabriel Goa juga mengajak solidaritas masyarakat NTT untuk bersama memberantas Mafiosi BBM yang diduga kuat melibatkan oknum APH di Polda NTT.
Selain itu, Pers Nasional dan NTT didesak untuk berani ungkap tuntas dan publikasi Mafiosi BBM dimulai dari Sabu Raijua hingga seluruh Kabupaten/Kota di NTT, agar menjadi masukan bagi Kapolri dan Kapolda NTT segera menangkap serta memproses hukum Oknum APH di lingkup Dirkrimsus Polda NTT tersebut,”pungkas Gabriel Goa. (WAR/Delegasi.Com)