YERUSALEM, DELEGASI.COM – Kepolisian Israel menangkap seorang pria yang berupaya melakukan pembakaran terhadap sebuah gereja di Gethsemane, Yerusalem Timur. Motif di balik upaya pembakaran ini masih diselidiki.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/12/2020), tersangka yang berusia 49 tahun itu dilaporkan sempat memicu kebakaran kecil, namun untungnya api tidak menyebar luas. Identitas tersangka yang ditangkap polisi Israel pada Jumat (4/12) waktu setempat ini tidak diungkap lebih lanjut.
Juru bicara Kepolisian Israel, Mickey Rosenfeld, menyebut tersangka ‘menuangkan cairan mudah terbakar di dalam gereja’ dan sempat memicu api. Saat ini, sebut Rosenfeld, polisi sedang menginterogasi tersangka.
Namun aksi tersangka itu memicu kerusakan ringan di dalam gereja. Seorang fotografer AFP di lokasi melaporkan bahwa asap kebakaran membuat beberapa bangku di dalam gereja menjadi hitam.
Juru bicara rohaniwan gereja setempat, Wadie Abunassar, menyebut tersangka sebagai ‘seorang Yahudi Ortodoks yang membakar bagian dalam gereja’. Dia menuduh ada kemungkinan ‘motif rasis’ di balik aksi ini.
Namun Kepolisian Israel menyatakan penyelidikan awal menunjukkan insiden itu murni kriminal. “Penyelidikan awal dan informasi detail soal tersangka memperkuat penilaian bahwa latar belakang insiden itu adalah kriminal,” sebut kepolisian setempat, seperti dilansir Reuters.
Penyidik Kepolisian Israel meyakini tidak ada motif kejahatan kebencian di balik insiden ini.
Gereja yang hendak dibakar tersangka ini bernama Gereja Semua Bangsa yang terletak di kaki Bukit Zaitun di area taman Gethsemane, yang merupakan situs alkitabiah di mana Yesus berdoa sebelum ditangkap dan disalibkan. Gereja ini terletak di sektor timur kota Yerusalem yang banyak dihuni warga Arab namun diduduki dan dicaplok oleh Israel.
Diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, para ekstremis Yahudi di Israel didakwa atau disalahkan atas serangkaian serangan pembakaran terhadap beberapa gereja dan masjid di Yerusalem.
//delegasi(detiknews)