Presiden Jokowi: Pertanian dan Perikanan Kunci Kesejahteraan NTT

Avatar photo
Proyek Strategis demi percepatan Pembangunan NTT. Gubernur NTT Frans Lebu Raya, mempresentasikan Rencana Pembangunan beberapa poyek berskala besar dan disetujui Presiden utk Percepatan kesejahteraan Masyarakat NTT. Jokowi, juga mengapresiasi NTT yang dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari rata-rata nasional dan inflasi NTT lebih rendah dari rata-rata Nasional. Foto Badar Barthol.// Foto Badar Barthol.

Jakarta, Delegasi.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia bagian Timur, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT) harus terus dijaga. Demikian kompas.com melaporkan

Mengingat, pertumbuhan ekonomi NTT di 2014 hingga 2016 selalu di atas pertumbuhan nasional. Tercatat, di 2016 NTT tumbuh 5,18 persen di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ada trend bahwa NTT mulai mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lainnya. Namun itu belum cukup. Kita perlu kerja lebih keras lagi, terutama untuk pengentasan kemiskinan, menurunkan ketimpangan, dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Jumat (17/2/2017).

Menurut Presiden, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk percepatan pemerataan pembangunan di NTT. Pertama, jika dilihat dari sisi produksi, 30 persen PDRB (Product Domestic Regional Brutto) Nusa Tenggara Timur berasal dari pertanian dan sektor perikanan.
“Artinya, peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan perikanan menjadi kunci kesejahteraan rakyat NTT,” jelas Presiden.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar penyiapan infrastruktur pertanian dan kelautan menjadi prioritas, mulai dari pembangunan bendungan, embung, sampai dengan pelabuhan.
“Pembangunan waduk, dan bendungan, serta saluran irigasi di NTT merupakan suatu keharusan yang tidak boleh ditunda-tunda lagi, karena bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti air bersih, pengairan lahan pertanian dan perkebunan, serta pembangkit listrik,” tutur Presiden.
Yang kedua, lanjut Presiden, wilayah NTT adalah beranda terluar Indonesia yang langsung berhadapan dengan negara-negara tetangga. Disampaikan Presiden, beberapa waktu lalu dirinya sudah meresmikan pengoperasian pos lintas batas negara di Motoain, di NTT.
“Itu juga belum cukup. Selain memperbaiki pos lintas batas negara, saya minta juga pembangunan wilayah-wilayah perbatasan juga menjadi perhatian, terutama dalam infrastruktur, transportasi, serta upaya-upaya lain yang menggerakkan roda perekonomian dan peningkatan kesejahteraan warga,” tegas Presiden.
Terakhir, menurut Presiden Jokowi, NTT juga perlu mengembangkan lagi potensi yang cukup kaya di sektor pariwisata, yaitu di Labuan Bajo, Pulau Komodo, Danau Kelimutu dan yang lain-lainnya.
Untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, menurut Presiden, dibutuhkan percepatan  pembangunan infrastruktur penunjang, seperti akses transportasi yang mudah, baik bandara, jalan, jembatan, dan pelabuhan.
Selain itu, lanjut Presiden, diperlukan penyiapan dari sisi promosi, Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, dan juga menyiapkan masyarakat secara budaya.
“Saya minta pengembangan sektor pariwisata ini harus memiliki dampak nyata pada bergeraknya sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Nusa Tenggara Timur,” pungkasnya.//delegasi(komp)

Komentar ANDA?