Ekbis  

Produk Lokal Unggulan UMKM, Jangkau Pasar Internasional Lewat Aplikasi Go-NTT

Avatar photo
Tampilan Gambar Aplikasi Go-NTT. //www.delegasi.com (Doc:AgusT)

KUPANG,DELEGASI.COM– Produk Lokal unggulan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjangkau Pasar Internasional Lewat Aplikasi Gerbang Online Nusa Tenggara Timur (Go NTT).

Aplikasi Go-NTT tersebut membantu memasarkan produk-produk UMKM lokal unggulan NTT secara luas, tidak saja lokal, tetapi nasional bahkan internasional (online market, red) .

Melalui aplikasi yang telah diluncurkan Bank NTT, para nasabah atau konsumen dapat membeli produk lokal unggulan UMKM NTT secara online.

Demikian disampaikan Dirut Bank NTT, Aleks Riwu Kaho saat jumpa pers di bilangan Kota Kupang pada Jumat (25/6/2021).

Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho. //www.delegasi.com (Dok:Istimewa)

 

Menurut Aleks, aplikasi Go NTT menghubungkan para pembeli dan UMKM yang menjual produk-produk unggulannya.

“Para obsteker juga telah berkomitmen untuk membeli produk lokal NTT untuk dipasarkan. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui aplikasi Go NTT juga mempromosikan produk lokal Nusa Tenggara Timur secara global melalui pasar secara online,” jelasnya.

 

UMKM binaan Bank NTT, lanjut Aleks, terlebih dahulu akan terlebih dahulu terlebih dahulu terlebih dahulu dibina dalam hal produksi sebelum masuk pasar online sehingga bisa bertahan dan berdaya saing.

“Untuk itu, Bank NTT melindungi dengan Depkumham (Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia) untuk perlindungan hukum, Hak Intelektual (HAKI), Hak Merk, Hak Paten, Indikasi Geogragis, termasuk produk-produk tenun,” jelasnya.

Screenshot Produk Lokal Unggulan UMKM dalam aplikasi Go-NTT. //www.delegasi.com (Doc:AgusT)

Selain itu, kata Aleks, Bank NTT juga mewajibkan produk UMKM binaan Bank NTT masuk sertifikasi BP-POM dan SNI. “Sehingga untuk segmentasi produk tertentu, ada standar pasar yang dipenuhi sehingga orang bisa yakin untuk membeli (produk lokal NTT, red) karena memenuhi standar layak konsumsi. Ini hal yang penting karena begitu produk lokal unggulan UMKM NTT masuk pasar dan kondisi tertentu, produk- produk tersebut mampu bersaing,” tulisnya.

Terkait hal tersebut, Aleks menjelaskan bahwa dari aspek produksi, depan sudah menghubungi beberapa pihak untuk melatih teknis fotografi dan kemasan produk. “Kemasan produk dibuat menarik, sehingga ketika produk memiliki masuk ke online (pasar online Go NTT, red), daya tarik dan daya saing serta daya jual. Gerbang Online ini menjadi pasar pintu bagi UMKM kita,” ujarnya.

Jadi, lanjut Dirut Aleks, ada ekosistem yang harus dibangun Bank NTT melalui aplikasi Go NTT.

“Bukan hanya bank yang berperan, tapi juga lembaga pemerintah melalui penyuluhan-penyuluhan. Selain itu, model ekosistem pemberdayaan harus dilakukan agar para pelaku UMKM di NTT bisa mandiri,” harapnya.

Go NTT, kata Aleks, juga melibatkan para akademisi.

“Diharapkan para akademisi dapat melakukan riset yang dapat membantu meningkatkan ekonomi dan produksi. Itu yang sedang kita usahakan,” harapnya.

Dirut Bank NTT itu menambahkan, berdasarkan hasil festival desa binaan Bank NTT dan kunjungan ke desa-desa, ternyata banyak potensi yang belum digarap secara optimal.

“Setelah turun ke desa-desa binaan dan melihat potensi-potensi yang ada, ternyata potensi yang ada pada para pelaku usaha di desa dapat digunakan untuk menumbuhkan daya saing, daya tumbuh dan daya tahan ekonomi (produk-produk lokal unggulan, red),” dia optimis.

Karena itu berusaha untuk memfasilitasi para pelaku UMKM untuk memasarkan produk unggulannya melalui aplikasi Go NTT.

“Nah, daya tumbuh dan daya bersaing ini perlu pasar dan obsteker, dipasarkan secara tradisional atau offline, kita (bank NTT, red) juga memfasilitasi mereka (pelaku UMKM di desa, red) untuk masuk ke pasar online dan karena itu kita buat webnya (Aplikasi Go NTT, red),” jelasnya.

Menurut Riwu Kaho, ternyata produk lokal unggulan UMKM di NTT adalah produk unggulan di pasaran.

“Coba kita turun ke Manggarai Timur. Di sana ada kopi Colol. Ternyata kopi ini punya cita rasa yang luar biasa. Di sana juga kita bisa gali asal muasal kopi Colol dan itu bisa jadi agrowisata di sana. Jadi dari potensi-potensi tersebut kita bisa kembangkan suatu model usaha yang kreatif. Tidak hanya prediksi kopi, tapi kita bisa arahkan ke agrowisata,” bebernya.

Misalnya, lanjut Aleks, para wisatawan bisa belajar budaya tanam kopi, cara merawat dan cara panen hingga pengemasannya di Colol. Ada informasi dan pengetahuan tentang farian kopi Colol. Ada empat farian kopi Colol yakni farian Juria, Colombia, Arabica, dan Torabika. Itu luar biasanya kopi Colol,” tandas beber Aleks.

Daerah potensial lainnya, lanjut, Dirut Bank NTT tersebut, adalah Detusoko Kabupaten Ende. Di sana ditemukan potensi pariwisata yang luar biasa dengan SDM yang juga luar biasa.

“Di sana (Detusoko) ada kombinasi antara wisata budaya, adat dan agrowisata,” ujarnya.

Menurutnya, tempat-tempat di Detusoko ditata dengan baik dan dituliskan cerita narasinya dengan baik. “Cerita yang bernilai sejarah dan budaya sehingga menarik dan wajib dilestarikan. Ini yang akan kita masukan ke web (Aplikasi Go NTT, red) untuk dipasarkan secara luas,” imbuhnya.

Diakhir penjelasannya, Aleks Riwu Kaho pun mengharapkan adanya peran media dalam sosialisasi aplikasi Go NTT.

“Jadi kita butuh informasi produk lokal unggulan, ya tidak susah. Bank NTT juga sedang mencari kerja sama dengan google sehingga klik NTT, maka yang keluar pertama itu pariwisata NTT serta produk lokal unggulannya,” bebernya lagi.

//www.delegasi.com(*/AgusT)

 

Komentar ANDA?