Sosbud  

Quo Vadis Komunitas Kolimaku Kupang

Avatar photo

Musyawarah untuk memilih kepengurusan baru Kolimaku  kali ini adalah moment menentukan arah perjuangan Kolimaku ke depan. – Quo Vadis Kolimaku!!!

 

Kupang, Delegasi.Com – Komunitas Lio Maumere Kupang(Kolimaku) menyelenggarakan musyawarah Anggota III yang berlangsung di Aula Koperasi Soliaritas Kupang, Sabtu(27/7/2019),

Musyawarah untuk memilih kepengurusan baru Kolimaku  kali ini adalah moment menentukan arah perjuangan Kolimaku ke depan. – Quo Vadis Kolimaku!!!

Komunitas yang visi misinya khusus bergerak dibidang Sosial kemanusiaan ini telah melakukan berbagai aksi solidaritas kemanusiaan khusus bagi anggota nya yang ada di Kupang, maupun kegiatan sosial di daerah asal mereka di Lio , Kabupaten Sikka.

Demikan sambutan Ketua Umum Kolimaku periode 2016-2019, Agustinus Bajo saat musyawarah tersebut.

Bajo mengajak seluruh anggota Kolimaku untuk selalu berpegang pada prinsip dasar visi dan misi Kolimaku sejak lahirnya komunitas itu tahun 2011.
Menurut Agustinus, para anggota harus benar benar konsisten menumbuhkan kepedulian dan semangat kebersamaan dalam urusan sosal dan kemanusiaan yang sering dilakukan selama ini.

“Dan kedepanya, saya mau menantang kita semua, apakah kita benar benar konsisten dengan niat dan tujuan mulia awal berdirinya Kolimaku,” tantangnya.

Dihadapan peserta musyawarah Agustinus menyampaikan permohonan maaf jika selama kepemimpinanya banyak kegiatan sosial Kolimaku yang tidak sempat dilakukan.

Namun beberapa kegiatan yang sosal yang sudah dilakukan menurut Agustinus antara lain kegiatan bedah rumah untuk anggota yang tidak mampu di Kupang, kegiatan pengobatan gratis melalui gerakan pulang kampung di beberpa desa di Sikka dan bantuan pembanguna Kapela/Gereja di Kabupaten Sikka yang menggelontorkan dana ratusan juta rupiah.

Untuk itu dia berharap, kepemimpian baru Kolimaku ke depanya, mampu menjawab visi misi Kolimaku yang mengedepankan Kegiatan sosial kemanusiaan.


Musyawarah III Kolimaku kali ini mengambil thema “Menumbuhkan Semangat Solidaritas
Melanjutkan Pengabdian untuk Semua”

Ketua Panitia, Goris Mbete menjelaskan kegiatan musyawara ini, selain bagian dari AD/ART Kolimaku, juga meningkatkan eksistensi pengabdian Kolimaku untuk kegiaan sosial aksi sosial kemasyarakat serta aksi sosial bagi para anggota.

“Karena kita berasal dari misi yang sama , oleh karena itu kepentingan kita adalah Kepentingan sosial dan dan tidak mengesampingkan kepentingan politik
Komunitas Kolimaku terdiri dari tiga kelompok arisan kecamatan yaitu kelompok Arisan Paga, kelompok Arisan Tanah Wawo dan kelompok Arisan Mego (Ikago).Sebelumnya kecamatan Tanah Wawo dan Mego adalah pemekaran dari Kecamatan Paga.

Sementara Ketua Badan Penasehat Kolimaku, Nuko Frans mengatakan tantangan Kolimaku saat ini adalah mengahadapi tren milenial. Kaum milenial dinilainya sebagai generasi pembunuh (milenial kilers).
Menurut Niko Frans, sesui dengan tren dunia tahun 2030. Dunia dikuasai oleh kaum milenial, banyak perubahan prilaku yang terjadi pada saat itu. Oleh karena itu, komunitas Kolimaku harus bisa membaca tren itu, jangn sampai tergerus kaum milenial.

:Kedepan ada tren, dan tak bisa dihindari. Tren menuju tahun 2030, dimana ada generasi emas. cara mendidik anak sekarang beebeda denagn cara mendidik anak pada saat itu.

Dan tren berikutnya dalah saat itu, masyarakat yang hidup di pedesaan tinggal 20 persen, selebihnya hidup di perkotaan yang penuh sesak dengan berbagai masalah.
kedua, milenial kilers yaitu kaum milenial akan membunuh semua urat nadi kehidupan ekonomi sekarang.
“Supermarket di rutup, mall -mall akan tutup, kaum milenial akan mmbunuh banyak hal,” jelasnya.

//delegasi(Hermen Jawa)

Komentar ANDA?