KUPANG, DELEGASI.COM — Rumah tinggal Ketua RT017/RW 09, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Maksimus Bendi, hangus dilalap “Si Jago Merah” pada Senin, 20 September 2021 dini hari tadi, diduga akibat korleting arus pendek listrik dan kerugian fisik dan materiil akibat kejadian itu, ditaksasi mencapai Rp550 juta.
“Itu dugaan sementara bahwa penyebab kebakaran itu oleh arus pendek aliran listrik pada rumah kami dan hasil penghitungan kerugian untuk sementara ini oleh konsultan mencapai Rp550, termasuk uang tunai sebanyak Rp60 juta,” kata Maksi Bendi, pemilik rumah naas itu kepada Lurah Lliliba, Viktor A. Makoni, S.Sos, ketika bersama Ketua LPM, Drs Apolonius Nurak dan pengurus, Ketua Karang Taruna Liliba, Simin Sedeh dan Pengurus serta perwakilan Ketua RT dan RW menyerahkan bantuan spontanitas, Senin, (20/9/2021).
Sumbangan spontanitas untuk keluarga yang bermusibah itu datangnya dari Lurah dan staf Kelurahan, pengurus LPM, Pengurus dan anggota Karang Taruna, Ketua RT/RW serta warga Kelurahan Liliba yang peduli dengan peristiwa itu.
Maksi Bendi, mantan karyawan Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kupang ini, pada kesempatan itu mengatakan, awalnya dia terjaga karena ada bunyi bunyi percikan diatas seng sepertinya ada binatang yang berkejaran diatas seng dan terperosok jatuh dari seng, sehingga berusaha melihat sesungguhnya ada apa gerangan. ternyata setelah melangkah ke belakang menuju dapur nampak percikan api dari atas plafon, dan saat itu baru sadar rumah saya terbakar.
Secara refleks pula saya mengambil ember air dan menyiramkan ke titik api itu namun tidak mempan sehingga berusaha selamat diri dan keluarga dan praktis saat ini hanya pakaian di badan dan sementara menginap di kost miliknya yang berada tepat disamping selatan rumah yang terbakar.
“Kalau misalnya api itu sumber dari bawah, berarti di dinding itu dia ada hitam dari bawah naik, tetapi ini di bawah ini lebih banyak hitamnya di atas yang hitam naik dari bawah ini kan turun ini plafon yang terbakar ini berarti kan apa didinding tidak se sehitam diatas. Berarti kesimpulannya, bahwa ini korset listrik. Dan saya lihat lagi tadi oh ya bukan, Bukan dari bawah sumber api ini,” kata Maksi didampingi isteri dan keluarga serta tetangga kepada tim dan rombongan dari Kantor Lurah Liliba.
Ia juga menuturkan kekecewaannya kepada pihak Pemadam kebakaran selain karena terlambat bergerak dan kurang sigab, teknik menyiram untuk memadamkan api kurang cekatan, non taktis dan un-Strategis pada titik-titik api yang harus dipadamkan terlebih dahulu berdasarkan petunjuk pemilik rumah untuk tindakan penyelamat nyawa, dokumen penting dan lain sebagainya.
“Mohon maaf ini bukan mempersalahkan pihak Pamadam Kebakaran. Selang itu harusnya dari sini. Om Minta tolong Om Jangan dulu yang itu, selamatkan dulu dokumen di kamar yang ini. Kaca jendela sudah dipecahkan supaya air masuk. Sehingga ketika api dari atas turun ke bawah dibawah sudah ada dasar air. Artinya untuk yang merambat cepat tidak lagi, tetapi mereka karena juga mungkin panik mereka tak peduli bahkan bentak saya dan saya lari ke depan, terus satu lagi yang dari depan hendak masuk lewat pintu depan, tetapi saya teriak agar ke kamar yang ada dokumen penting, tetapi hanya semprot sebentar saja dan lari lagi ke bagian luar mungkin untuk mencegah api jangan merambat ke rumah lain,” katanya dengan nada kesal.
Lurah Liliba Viktor A Makoni, S.Sos pada kesempatan itu mengatakan pimpinan dan stas Kelurahan serta organisasi perangkat Kelurahan terkait dan warga Liliba sangat prihatin dengan musibah ini dan kiranya ada penguatan dari Tuhan dan Semesta Alam, sehingga ada jalan keluar berupa donasi dan sumbangan tak terikat lainnya dari yang peduli.
Mantan Sekretaris Lurah Oebufu ini mengatakan, saat ini selain sumbangan spontanitas untuk tanggap darurat, dari Kelurahan Liliba, LPM, Karang Taruna dan Satgas Covid19 Liliba, ada juga bantuan pakaian, peralatan rumah tangga, tenda dan Sembako dari Dinas Sosial Kota Kupang.
Sedangkan lanjut Ketua RW 01 Kelurahan Oepura ini, dari BPBD Kota dan OPD Kota lainnya serta pihak terkait dalam proses untuk pemulihan dan pembangunan kembali rumah ketua RT17 ini.
Ia menghimbau agar semua pihak tetap jaga dan taati Protokol Kesehatan Covid19, baik keluarga korban dan pihak pengunjung atau penyumbang siapapun dan dari manapun agar tertib sehingga tidak menimbulkan atau bahkan menambah masalah penularan virus Corona.
//delegasi(Hiro)