Sosbud  

Rusak Parah Jalan Provinsi di Manggarai Timur

Avatar photo
Manggarai
Kondisiruas jalan provinsi di Kabupaten manggarai Timur

Kupang, Delegasi.com– Kondisi jalan provinsi di kabupaten Manggarai Timur saat ini sangat memprihatinkan. Penyebabnya, jalan yang dibangun sejak tahun 1980 an itu tidak pernah diperhatiakn dan diperbaiki oleh pemerintah Provinsi NTT.

Tengok saja, ruas jalan yang menghubungkan Mukun di kecamatan Kota Komba hingga Mbajang di paling ujung kecamatan Elar Selatan, tak bedanya dengan sebuah kubangan lumpur sepanjang badan dan bahu jalan.

Demikian, Bonifasius Jebarus, anggota DPRD NTT kepada Flores pos yang dihubungi di kupang beberapa waktu lalu. Jebarus yang mengaku baru pulang dari kunjungannya ke wilayah itu saat masa reses 28 Desember 2014 lalu, meminta pemerintah provinsi segera memperhatikan jalan tersebut. Sebab, jika tidak segera ditangani, kondisinya semakin parah, dan kemungkinan masyarakat di wilayah Elar selatan dan sebagian wilayah kecamatan kota komba akan terisolir.

“kondisi Jalan itu saat ini sudah tidak normal lagi. Apalagi di saat musim hujan seperti sekarang ini, kondisinya mirip dengan kubangan lumpur. Sepanjang ruas jalan, hanya tampak onggokan bongkahan batu- batu cadas ynag sulit dilalui oleh kendaraan. Sementara aspalnya sudah tak kelihatan lagi. Bahhkan dibeberapa titik, seperti di desa Teno Meze, kecamatan Elar selatan bahu jalan lebih tinggi dari kendaraan truk, yang menyulitakan para sopir untuk menerobos”, kata Jebarus dari Fraksi Partai Demokrat itu. Jebarus menjelaskan, sejumlah sopir yang ditemuinya mengaku kesulitan jika ke Elar selatan. Jika ke ke Wukir, desa Sangan Kalo kecamatan Elar selatan, kendaraan mereka harus benar benar pada kondisi yang prima. Karena harus melewati kubangan dan bongkahan batu sepanjang perjalanan.

Padahal, dalam kondisi normal ruas jalan sepanjang 77 km itu waktu tempunya hanya membutuhkan 2 jam, tapi bisa mencapai 6 sampai 7 jam.

Jalan yang dibangun melalui Instruksi Presiden 1982 itu pernah diaspal tahun 1989 pada masa pemerintahan bupati Manggarai, Gaspar Ehok, yang kala itu belum ada pemekaran wilayah.

Jika merunut pada pos anggaran yang dialokasikan tiap tahun memang diakui bahwa dana yang disiapkan untuk infrastruktur jalan dan jembatan di NTT memang masih sangat kecil. Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Pekerjaan umum NTT, Andre Koreh. Koreh mengaku, pihaknya tak bisa berbuat apa apa untuk masalah jalan provinsi NTT akibat kendala dana. Hingga memasuki tahun 2014, kondisi jalan provinsi di NTT baru mencapai 40 persen. Banyak permintaan dari kabupaten / kota di NTT untuk memperbaiki jalan provinsi di wilayah mereka tapi yang sulit kami penuh. Ya, itu tadi karena ketersediaan dana yang minim”, jelas Koreh kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Dengan melihat kondisi jalan yang sangat parah itu, Jebarus mengusulkan agar pemerintah segera menanganinya.

“Karena ini masuk dalam kategori darurat. Oleh karena itu, harus ditangin secara darurat pula. Tak perlu ikut prosedur normal misalnya harus dengan hotmix. Cukup dengan lapen atau HRS saja, mengingat dananya sangat minim. Jika misanya telah dianggarkan melalui APBD muni tahun 2016 baru di hotmix.”, kata Jebur yang diam ini oleh Fredi Mui anggota DPRD NTT dari Fraksi Nasdem.

Jebarus mengaku, kendati belum ada anggaran murni di APBD 2015, namun dia dan kawan kawan di DPRD NTT, khusunya di Badan Anggaran DPRD NTT mencoba untuk berdiskusi dengan pemerintah agar dialokasikan di perubahan anggaran nanti. Dan diharapkan pada tahun 2016 bisa dialokasikan dari anggaran murni.

Komentar ANDA?