“Sebelum dia (Dian Yulia Novi) ditangkap, Intel Densus 88 datang ke rumah saya, tanya-tanya soal dia. Lalu saya antarkan ke kamar kosnya. Karena selain penghuni kos tidak ada yang bisa masuk. Masing-masing penghuni kos pegang kunci sendiri-sendiri,” terang Masri Wijaya.
Selanjutnya anggota Densus mengetok kamar Dian Yulia Novi, saat ditangkap, Masri mengaku tidak tahu aktivitas apa yang dilakukan oleh Dian Yulia Novi karena saat pintu diketok, Dian Yulia Novi tidak langsung membuka pintu.
“Saat diketok, dia tidak langsung buka pintu, gak tahu di dalam ngapain. Sekitar dua menit baru buka pintu,” ujar Masri Wijaya.
Ditanya apakah saat ditangkap Dian Yulia Novi melakukan perlawanan, Masri Wijaya menjawab Dian Yulia Novi tidak melawan melainkan hanya pasrah.
Untuk diketahui, Dian Yulia Novi atau DYN adalah terduga teroris perempuan yang kemarin Sabtu (10/12/2016) ditangkap Densus 88 di kamar kosnya no 104.
Dian Yulia Novi adalah warga Cirebon yang akan menjadi calon pengantin. Rencananya bom panci yang ditemukan di kosannya akan diledakkan di istana negara saat pergantian jaga Paspampres pada Minggu (11/12/2016) kemarin.
Sebagai wujud kesiapan Dian Yulia Novi sebagai calon pengantin, dia sudah membuat surat wasiat bagi kedua orang tua dan suami yang baru dinikahinya.//delegasi.(tribC)