LARANTUKA, DELEGASI.COM-Hadirnya Tim Bravo 5 di Flores Timur beberapa waktu lalu, dan membranding Mekko sebagai salah satu tujuan wisata yang perlu difollow up secara serius oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur, dengan menyiapkan Meko, dalam hal perencanaan Atraksi, Aksesbilitas, Akomodasi, Aktivitas dan Amenitas.
Pandangan ini dikemukakan Pakar Perencanaan dan Tata Ruang NTT, asal Flores Timur, Donatus Ara Kian,ST.MT kepada Delegasi.Com, saat dihubungi ketika sedang melakukan kunjungan kerja di Papua, belum lama ini.
Menurutnya, hadirnya Tim Bravo 5 dalam event di Meko kemarin, harus menjadi momentum yang baik untuk mulai menyiapkan dan membangunnya secara serius sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Flotim.
Sekaligus menggenjotnya sebagai sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah di bidang pariwisata.
“Apalagi, pasca hadirnya Tim Bravo 5, Meko terus dikunjungi warga.
Dan, ini peluang yang tidak boleh dibiarkan lewat begitu saja sampai hilang,”ujarnya memberi semangat.
Apalagi, dewasa ini, katanya lagi, kegiatan berwisata seakan sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern.
Berwisata seolah menjadi kebutuhan pokok, selain sandang, pangan dan papan.
Diprediksi, kegiatan berwisata, termasuk ke Meko pun akan terus meningkat.
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, yang akan memicuh kebutuhan akan refreshing, akibat dari makin tingginya kesibukan kerja.
“Ada banyak faktor yang mendorong manusia melakukan aktivitas berwisata.
Antara lainnya: 1). Keinginan untuk melepaskan diri dari tekanan hidup sehari-hari seperti di Kota, keinginan untuk mengubah suasana dan memanfaatkan waktu senggang.
2). Kemajuan pembangunan dalam bidang komunikasi dan transportasi.
3). Keinginan untuk melihat dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru mengenai masyarakat dan tempat lain.
4). Meningkatnya pendapatan yang dapat memungkinkan seseorang dapat dengan bebas melakukan perjalanan yang jauh dari tempat tinggalnya.
Inilah yang dimaksudkan dengan determinasi,”pungkasnya detail.
Deputi Ketua V Pengurus Pusat Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Periode 2018-2021 ini lebih jauh menjelaskan, meskipun demikian, dalam dunia pariwisata, determinasi saja tidak cukup.
“Harus ada motivasi bagi orang yang hendak melakukan kegiatan berwisata, mesti ditetapkan dengan jelas dan pasti, semisal berlibur, berobat atau alasan lainnya.
Dan, semuanya ini oleh Pemkab Flotim mesti dibuat dalam sebuah desain perencanaan kepariwisataan yang baik, yang mencakup Atraksi, Aksesbilitas, Aktivitas, Akomodasi dan Amenitas,”urainya, memberi pencerahan.
Don Ara Kian, Alumnus Magister Teknik Institut Teknologi (ITS) Surabaya, bahkan mengupas konsep 5A menjadi lebih terang, yakni, Atraksi, meliputi kekayaan/potensi daya tarik yang dimiliki, baik berupa alam (pantai maupun pegunungan) serta buatan.
Aksesibilitas: itu tentang kemudahan mendapatkan tempat penginapan yang layak, bersih dan ramah/menyenangkan.
Akomodasi: Seperti lokasi wisata yang layak, aman, nyaman, dan dapat dijangkau/ditempuh oleh wisatawan secara individu maupun rombongan, serta adanya sarana penunjang transportasi.
Aktivitas: Tentang kemudahan dan adanya sarana fasilitas untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dan aman di lokasi daya tarik wisata tersebut.
Dan, yang berikutnya, Amenitas, itu menyangkut fasilitas penunjang perjalanan wisata, seperti penukaran uang, toko souvenir, restoran dan lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis)Pariwisata Flotim, Apolonia Corebima,SE saat dikonfirmasi Media, menyatakan, tentunya upaya menjadikan Meko sebagai destinasi tujuan wisata di Flotim, akan menjadi prioritas.
Meskipun, belum ada perencanaan pengembangan menuju destinasi unggulan nasional.
“Saat ini, Meko masih dikelolah desa. Pasalnya, berkaca dari Labuan Bajo dan Komodo, dampak ekonomi untuk masyarakat lokal masih rendah dan menjadi perhatian bersama kedepan, agar Meko bisa bangkit memberikan dampak ekonomi bagi warga lokal,”pungkasnya.
//delegasi(*/BBO)