Jakarta, Delegasi – Organisasi masyarakat Arus Bawah Jokowi (ABJ) mengapresiasi kehadiran Presiden Joko Widodo dalam Aksi Damai 2 Desember 2016 yang berlangsung di Lapangan Monas. Mereka menilai langkah itu menunjukkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu menghormati hak demokrasi masyarakat.
“Sekaligus memahami keresahan umat Islam atas situasi yang berkembang,” tegas Ketua Umum ABJ, Veldy Reynold, dalam keterangan tertulisnya, seperti yang diberiakan viva.co.id.
Sebagai kepala negara, dia menilai Jokowi harus tegak lurus pada konsepsi bernegara berdasarkan aturan dan hukum negara. Selain itu juga berdiri di atas semua golongan, suku, agama, dan ras, tanpa kecuali.
“ABJ meminta agar Presiden menindak tegas semua penistaan yang terjadi, baik penista agama, penista konstitusi, penista Pancasila, penista demokrasi, termasuk penista Presiden, yang coba-coba merongrong kedaulatan negara NKRI,” katanya.
Lebih lanjut, Veldy juga mengapresiasi kerja-kerja aparat keamanan TNI/POLRI dan semua perangkat negara yang setia pada konstitusi dan dasar negara Pancasila. Sehingga Aksi Damai 2 Desember kali ini berlangsung lancar, aman dan tertib tanpa ada gangguan dari pihak lain.
“Salut untuk aparat keamanan yang berhasil menjaga republik dalam keadaan yang super damai,” demikian Veldy.
Jokowi melaksanakan salat Jumat berjamaah bersama umat Islam di Lapangan Monas. Sebelum salat, Jokowi sempat menyampaikan pidato singkat di hadapan massa aksi 212.
Selain Jokowi, sejumlah pejabat teras yang lain juga turut hadir. Mereka yaitu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkopolhukam Wiranto, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Mensesneg Pramono Anung, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.//delegasi.viva.co.id.