LARANTUKA, DELEGASI.COM –Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kecamatan Adonara, Flores Timur tetap siaga mengikuti dan mengawasi para pelaku perjalanan, serta setiap situasi yang terjadi di Sagu, pasca diumumkan satu warga karantina Covid-19 di Rumah Ret-Ret Emaus, Weri, positif.
Sekaligus terus meningkatkan aktivitas di Posko-posko, maupun mengedukasi warga agar tidak panik berlebihan serta tetap mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19,”jelas Camat Adonara, Ariston Kolot Laot,SSTP, saat dihubungi Delegasi.Com, Sabtu, 09/05/2020, Siang.
Pihaknya juga, kata Ariston, memberikan himbauan tertulis ke seluruh desa di Kecamatan Adonara, agar tetap waspada, meningkatkan disiplin diri, jaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan.
“Juga selalu jaga jarak dengan orang lain, terutama dengan mereka yang batuk, bersin dan demam.
Selalu cuci tangan dengan sabun pada air mengalir, lebih baik berdiam di rumah, hindari pertemuan umum dan jauhi kerumunan massa.
Jangan menyentuh mata, mulut dan telinga sebelum mencuci tangan,
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi berimbang, banyak minum air yang cukup dan berolahraga.
Serta jikalau alami demam, batuk dan sulit bernapas, segera hubungi petugas medis terdekat,”bebernya.
Ariston juga menjelaskan, langkah ini diambilnya pasca siaran pers oleh Bupati Flotim, Anton Hadjon terkait salah satu warga karantina Covid-19 eks penumpang KM.Lambelu, berinisial RB dinyatakan positif Covid-19.
“Iyah, meski belum ada kebijakan pengetatan bagi orang keluar masuk ke Sagu, namun langkah yang dibuat ini untuk meredam warga agar tidak panik berlebihan,”ujarnya, lagi.
Apalagi, selain pasien 01 RB tersebut yang dinyatakan positif Covid-19, tapi pada saat yang sama Sagu dihebohkan juga dengan desas-desus 4 orang klaster Gowa yang terindikasi positif Covid-19.
Terkait klaster Gowa, Camat Ariston mengkonfirmasi, kalau 4 orang itu, yakni 3 dari Sagu dan 1 dari Desa Kolipetung, sesungguhnya sudah tiba satu bulan lebih di desanya, dan telah usai menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari.
“Tapi sesuai prosedur tetap dan kebijakan, maka telah dilakukan penelusuran dan pada tanggal 05 Mei 2020, telah dilakukan Rapid test, dimana hasilnya negatif sebagaimana yang diumumkan Bupati Flotim.
Saat ini, mereka tengah kembali ke rumahnya untuk jalani masa karantina mandiri.
Dan, tetap diawasi ketat Satgas Covid-19 Desa dan Kecamatan Adonara,”pungkasnya.
Rapid test kedua bagi 4 orang Klaster Gowa ini akan dilakukan tanggal 15 Mei 2020 nanti,”sambungnya.
Ditanya terkait kesiapan tenaga medis di Puskesmas Sagu, maupun Alat Pelindung Diri (APD), Ariston nyatakan, pihaknya tetap siap, walau APD masih dalam jumlah terbatas.
“Prinsipnya semua sudah siap bekerja, termasuk posko di desa dan relawan terus bergerak jaga.
Masker juga sudah disiapkan tiap desa.
Warga yang keluar rumah wajib bermasker. Dan, memang rata-rata bermasker,”tandasnya, memastikan.
Tokoh masyarakat Sagu, yang juga mantan Kades Sagu, Ridwan Bapa Kamba turut menghimbau semua pihak agar menahan diri ke Sagu untuk sementara waktu, serta mematuhi himbauan pemerintah terkait protokol pencegahan penularan
Covid-19.
Hal ini penting untuk bisa menghindari penularan virus tersebut.
“Walaupun pintu masuk keluar tidak ditutup, namun diharapkan semua pihak bisa mematuhinya,”tegasnya.
Bapa Kamba juga sampaikan, saat ini ada 3 posko yang sudah bergerak di Desa Sagu, yakni di depan Kantor Camat Adonara, Binongko dan Pasar Sagu.
Warga Sagu pun sudah diingatkan untuk tetap mematuhi semua himbauan pemerintah, dan tidak usah panik berlebihan.
“Prinsipnya, Kami tetap jaga agar Sagu aman, meski telah dinyatakan satu orang positif Covid-19 dan 3 orang Klaster Gowa terus dalam pantauan menunggu Rapid test kedua,”tutupnya.
//delegasi(BBO)