Hukrim  

Sebanyak 30 Nyawa Melayang Kerusuhan Wamena Papua

Avatar photo

JAYAPURA, Delegasi.Com – Jumlah korban meninggal dunia kerusuhan Wamena, Jayawijaya, Papua, hingga Rabu (25/9/2019) malam bertambah menjadi 30 orang. Gubernur Papua Lukas Enembe seperti diirilis kompas.com menyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa itu.

“Pemerintah Papua dan masyarakat Papua mengucapkan bela sungkawa atas kejadian yang terjadi pada hari Senin (23/9/2019),” ujar Lukas setelah mengunjungi para korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).

Ia menyesalkan kerusuhan Wamena terjadi dengan menggunakan siswa SMA yang seharusnya tengah mengikuti ujian tengah semester.

Kepada masyarakat Jayawijaya, Lukas menekankan siapapun tidak akan bisa merongrong kedaulatan Papua sebagai bagian tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“NKRI itu sudah final dan tidak boleh kita terpengaruh dengan isu-isu yang datang. Saya harap masyarakat tenang.
Selama TNI dan Polri menjamin keamanan masyarakat, tidak boleh ada gerakan tambahan yang dilakukan masyarakat,” ujar Lukas.

Lukas meminta pihak-pihak yang selama ini mengganggu situasi keamanan di Papua dengan menggunakan kekerasan dapat segera menyerahkan diri.

 

Pengendara melintasi Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). ANTARA FOTO/Marius Wonyewun/wpa/foc.(ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

 

“Senjata yang digunakan saya harap ditanggalkan,” ujar dia.

Selama di Wamena, Lukas menyempatkan diri menemui para korban terluka dan juga warga yang tengah mengungsi.

Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Sementara Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar atau hoaks.

Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengkonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.

//delegasi(*/hermen)

Komentar ANDA?