SoE-TTS, Delegasi.com – sekitar 700 simpatisan, kader, tokoh adat, dan tokoh masyarakat di tiga swaperaja mengarak pasangan calon Bupati TTS 2018, Ampera Seke Selan dan Yaan J. Tanaem di partai Demokrat TTS, Sabtu (26/8/2017).
Bunyi gong gendang sambil beryel-yel sepanjang perarakan sejauh sekitar hampir 1 km itu menambah suasana semakin semarak. Para tokoh adat yang berasal dari tiga swapraja yaitu Mollo, Amanatun dan Amanuban itu mengenakan pakian adat lengkap sebagai symbol kebesaran dan kekuatan.
Pasangan Selan –Tanaem dan simpatisan berjalan kaki dari Selan -Tananem Senter di Oebesa menuju Kantor DPC Partai Demokrat TTS. Seoanjang perjalanan mereka berterian sambil yel-yel, “kita menang, hidup Selan –Tanaem”.
Sesampainya di muka Kantor DPC Partai Demokrat TTS, mereka disambut seluruh jajaran pengurus DPC, yang sebelumnya dilakukan seremoni adat Natoni oleh salah satau tokoh dari rombongan itu. Ketua Tim Sembilan(tim penjaringan bakal calon bupati/wakil bupati TTS DPC Partai Demokrat TTS, Marthinus Litbani memepersilakan pasangan Selan –Tananem masuk ruangan didikuti beberapa tokoh dan simpatisan.
Ampera Seke Selam dalam sambutanya mengatakan, kendati dirinya kader partai democrat, namun secara prosedur dia dan pasanganya harus melalui tahapan mekanismen pencalonan di partai yang menjadi induk semangnya itu.
“Saya adalah kader dari partai demokrat. Namun kami sangat mengharga tahapan mekanisme di partai ini. Oleh karena secara resmi saya dan calon wakil saya datang untuk mendafta sebagai pasangan bupati dan wakil bupati TTS 2018 mendatang,” tandas Ampera.
Selan menjelaskan, selain dirinya dan pasanganya daftar di partai democrat, mereka juga sudah mendaftar di beberapa partai pendukung lainya yaitu Partai Hanura, PKB, PAN dan PKS.
Sementara itu Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT yang dihubungi terpisah di kupang, Sabtu (28/8/2017) menjelaskan kader Demokrat yang maju tentu saja harus berkompetisi dengan balon-balon dari luar yang juga mendaftar di Partai Demokrat. Pernyataan Ferdinandus terkait banyak calon Gubernur atau Bupati dari luar partai yang mendaftar di partai Demokrat.
“Tidak ada masalah. Malah bagi kami, kondisi ini membuktikan bahwa kader kami tidak minta diistimewakan. Malah sebaliknya siap berkompetisi dengan tokoh-tokoh lain dalam proses seleksi internal Partai Demokrat,” ujarnya. Ia mengungkapkan, salah satu alat ukur nanti adalah hasil survei.
“Kalau kader kami hasil surveinya bagus, tentu yang bersangkutan akan ditetapkan sebagai calon. Jika tidak, tentu balon non kaderlah yg akan diusung. Mengapa begitu, karena kita ingin mencari pemimpin yang terbaik untuk NTT, “ungkap Ferdinandus.
Balon Wagub Masih Misterius
Terkait balon Wagub untuk Beny K. Harman, Ferdinandus menjelaskan, semua diserahkan sepenuhnya kepada Pak BKH, walaupun sebagai partai induk semang pimpinan DPD PD NTT juga selalu beliau ajak untuk membicarakan hal ini.”Saat ini pembahasan tentang balon wagub sedang dalam proses finalisasi. Sejak 2 bulan lalu kami sudah punya long list figur-figur yang pantas mendampingi BKH dan sejak pertengahan Agustus kami sudah berhasil masuk tahap short list,” ungkapnya.
Ia menambahkan, awal September mulai lakukan komunikasi lanjut dengan beberapa tokoh yg lolos ke tahap short list.”Target kami akhir September sudah diputuskan calon wakil yang mendmpingi BKH,” tutup Ferdinandus.//delegasi(hermen)