Hukrim  

Seorang Frater Biara Karmel San Juan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Avatar photo
Liustrasi Tewas Gantung diri//Foto: Istimewa

KUPANG, DELEGASI.COM – Seorang rohaniawan katolik bernama Karlos Kebo (24) ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon samping kapela Biara Carmel Sanjuan Kupang, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang TengahKabupaten KupangNTT, Minggu (7/3/2021) sekitar pukul 06.00 wita.

Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung melalui Kapolsek Kupang Tengah, IPDA Elpidus Kono Feka mengatakan, mahasiswa asal Ngada, Kabupaten Bajawa ini ditemukan tewas tergantung menggunakan tali di dahan pohon kedondong yang jaraknya sekitar 50 meter dari gereja biara.

“Korban ditemukan pertama oleh rekannya, Marsel Rangga dan Sakarias Apduli,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (7/3/2021), dilansir Pos Kupang.com.

Ia menuturkan, saat sedang berlangsung misa di gereja Kapela Sanjuan, saksi membuka jendela gereja dan kaget melihat korban sudah tergantung di pohon. Saksi kemudian bergerak menuju Polsek Kupang Tengah untuk melaporkan kejadian tersebut.

Pasca menerima laporan, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.

 

Pohon kedondong tempat ditemukan korban bunuh diri //Foto: Pos Kupang

 

Polisi juga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Tarus untuk dilakukan pemeriksaan luar terkait penyebab kematian korban.

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar tubuh korban oleh tim medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Dari pemeriksaan luar, korban murni gantung diri. Untuk penyebab korban gantung diri masih penyelidikan,” katanya.

Untuk memastikan penyebab kematian korban, jenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Titus Uly Kupang.

Hingga saat ini, pihak biara Carmel Sanjuan OCD enggan berkomentar.

Mahasiswa Tingkat II

Frater Karlos Kebo (24) ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon samping kapela Biara Karmel San Juan Kupang, Desa Penfui TimurKecamatan Kupang TengahKabupaten KupangNTT, Minggu (7/3/2021) sekitar pukul 06.00 wita.

Informasi yang dihimpun dari rekan korban, mahasiswa asal Bajawa, Kabupaten Ngada itu merupakan mahasiswa tingkat II atau semester IV Fakultas Filsafat Universitas Widya Mandira Kupang.

Korban diketahui sebagai sosok pendiam dan jarang bergaul dengan umat sekitar. Meski demikian, frater ini juga sering memberikan sakramen bagi umat yang sedang sakit.

“Orangnya pendiam, tapi murah senyum,” ujar salah satu umat wilayah 10 yang enggan disebutkan namanya, dilansir Pos Kupang.

Hingga kini, pihak biara belum memberi keterangan resmi terkait kematian mahasiswa asal Bajawa, Kabupaten Ngada itu.

Sementara, Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung melalui Kapolsek Kupang Tengah, IPDA Elpidus Kono Feka mengatakan, korban ditemukan tewas tergantung menggunakan tali di dahan pohon kedondong yang jaraknya sekitar 50 meter dari gereja biara.

Karolus Kebo //Foto: Istimewa

 

“Korban ditemukan pertama oleh rekannya, Marsel Rangga dan Sakarias Apduli,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (7/3/2021).

Ia menuturkan, saat sedang berlangsung misa di gereja Kapela Sanjuan, saksi membuka jendela gereja dan kaget melihat korban sudah tergantung di pohon. Saksi kemudian bergerak menuju Polsek Kupang Tengah untuk melaporkan kejadian tersebut.

Pasca menerima laporan, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.

Polisi juga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Tarus untuk dilakukan pemeriksaan luar terkait penyebab kematian korban.

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar tubuh korban oleh tim medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Dari pemeriksaan luar, korban murni gantung diri. Untuk penyebab korban gantung diri masih penyelidikan,” katanya.

Untuk memastikan penyebab kematian korban, jenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Titus Uly Kupang.

//delegasi(PK)

Komentar ANDA?