Menurut dia, jumlah penumpang KLM Wahyu Ilahi yang mengalami musibah itu sebanyak 20 orang termasuk tujuh orang anak buah kapal (ABK). Namun, semuanya berhasil menyelamatkan diri dan saat ini sedang menuju Probolinggo.
Ruslan menjelaskan, KLM Wahyu Ilahi yang dinahkodai Daeng Naba, lepas jangkar dari dermaga Marapokot, Kabupaten Nagekeo, Flores Nusa Tenggara Timur, Jumat (31/8) malam menuju Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Setelah delapan jam berlayar, kata Ruslan, terjadi kebakaran pada ruangan mesin kapal hingga kapal yang penuh dengan muatan hewan itu meledak.
Ruslan menambahkan para ABK bersama penumpang berupaya memadamkan api yang terus membesar dengan menggunakan air namun tidak membuahkan hasil.
Bahkan, lanjut Ruslan, kapal langsung meledak sehingga seluruh awak kapal dan penumpang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
“Kapal langsung meledak sehingga semua penumpang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri karena kobaran api semakin besar dan merajalela,” katanya.
Ia mengatakan, seluruh korban berhasil diselamatkan KLM Sejahtera 04 yang datang membantu, sekitar 30 menit setelah KLM Wahyu Ilahi dilalap si jago merah.
“Semua penumpang dalam kondisi selamat sekali pun ada penumpang yang mengalami luka-luka,”kata Ruslan tanpa merinci kondisi korban yang terluka dalam peristiwa itu.
KLM Wahyu Ilahi dilaporkan hilang kontak setelah bertolak dari dermaga Marapokot, Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur menuju Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat (31/8/2018). //delegasi(AntaraNews/juan pesau)