Simak Hasil Rapat Gubernur VBL Bersama Forkopimda

  • Bagikan
Foto : ISTIMEWA

KUPANG-DELEGASI.COM–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya menangani penyebaran kasus covid 19 yang terus meningkat dengan melakukan Rapat Bersama antara Gubernur NTT bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang dilangsungkan di Ruang Rapat Kantor Gubernur pada Jumat (5/2/2021).

BACA JUGA:

Dandim Letkol. Ciz Imanda: Siap Kawal Distribusi Vaksin Sinovac ke Puskesmas

Tekad Dandim 1624 Flotim-Lembata, Jadikan Pos RAMIL Garda Terdepan

Aksi Protes Menentang Kudeta militer Myanmar Meluas

 

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menekankan pada tindak langsung untuk mencegah adanya keramaian.

“Kita lakukan cek dan peringatan bagi rumah makan dan juga toko-toko. Untuk rumah makan itu pembeli tidak boleh makan disitu. Dibeli makanannya dan langsung tinggalkan tempat itu. Untuk toko-toko dan pusat keramaian jumlah pengunjung juga dibatasi. Kita cek dan lakukan peringatan cukup 1 kali, bila kemudian melanggar maka langsung ditindak tegas,” ungkap Gubernur VBL.

Gubernur VBL Juga menegaskn untuk perayaan pesta-pesta tidak boleh ada sampai bulan Mei.

“Saya tegas untuk itu. Kita tetap cegah keramaian dan tetap kenakan masker. Penertiban yang ketat juga untuk para pengendara kendaraan yang tidak menggunakan masker,” ujar Gubernur Viktor.

BACA JUGA:

Andi Mallarangeng Bongkar Bukti Moeldoko Gulingkan Demokrat

4 Warga TTS Tewas di Bak, Tangisan Debora Terus Panggil Nama Suami dan Anaknya

Diduga Kekurangan Oksigen 4 Warga TTS Tewas Dalam Bak Air, Debora Kehilangan Suami dan Dua Anak

Gubernur juga mengatakan agar dalam keputusan pengelolaan anggaran tidak boleh ragu-ragu karena situasi saat ini dalam tanggap darurat bencana.

“Kita harus kerja cepat dan tegas. Pemerintah dan semua masyarakat tidak boleh mengabaikan. Harus peduli kita cegah bersama. Pihak pemerintah tidak boleh ragu-ragu dalam kelola anggaran untuk pencegahan covid-19,” tambahnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Inche Sayuna, turut menegaskan pentingnya pencegahan kerumunan atau keramaian.

“Pembatasan jumlah pengunjung toko dan pusat keramaian harus diperketat. Harus ada sidak. Mengingat kita lihat Kota Kupang ini kasusnya melonjak tajam karena adanya transmisi lokal yang tinggi,” Ujarnya.

Inche juga mengatakan pentingnya pengawasan protokol kesehatan bagi karyawan yang bekerja di dapur rumah makan.

“Kita juga harus jalankan sosialisasi vaksin bagi masyarakat. Mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Mengingat saat ini informasi yang beredar di masyarakat seringkali membuat risau masyarakat mengenai efek dari vaksin yang membuat rasa takut sehingga ada masyarakat tidak mau divaksin,” jelasnya.

BACA JUGA: Forum Pendiri PD Blak-blakan Jemput Moeldoko untuk Masa Depan Partai

Sementara itu, Wakil Wali Kota Kupang, dr. Herman Man mengatakan Pemerinth Kota Kupang sedang mengusahakan alat tes PCR bagi masyarakat kota kupang.

“Kami sedang mendatangkan alat tes PCR dan diharapkan bisa dilakukan tes PCR bagi 500 warga per harinya”, ujar dr. Herman.

Wakil Wali Kota juga mengatakan akan ada pengawasan keramaian yang sangat ketat hingga pada tingkat RT/RW di setiap kelurahan.

“Selain pengawasan keramaian, kami juga wajibkan setiap Toko, Bank dan Mall untuk melakukan tes rapid antigen bagi semua karyawan setiap 2 minggu sekali dan hasilnya diumumkan pada publik,” tambahnya.

Kapolda NTT bersama Danrem Wirasakti yang hadir dalam kesempatan tersebut juga sangat menegaskan pada peningkatan pengawasan kerumunan dan keramaian yang mana sangat memungkinkan terjadinya transmisi lokal yang cukup tinggi.

//delegasi (AT/hms)

Komentar ANDA?

  • Bagikan