Kupang, Delegasi.Com– Nasib tragis benar-benar dialami oleh YB, bocah perempuan berusia 15 tahun yang masih duduk di bangku kelas 2 sebuah SMP di Kecamtan Noelbeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
Dirilis pos kupang.com, YB ditipu seorang perempuan yang juga tetangga di kampungnya, Berta Ce bersama pacarnya Markus Nae lalu disekap selama dua minggu untuk melayani nafsu bejat beberapa lelaki, termasuk Markus di salah satu kamar kost di Kota Soe hingga dibawa ke Kupang, Nusa Tenggara Timur selama dua minggu.
Kejadian pilu ini terjadi berawal dari pertemuan YB denga Berta Ce dan Markus Nae serta Yandri Betti, lelaki yang juga adik dari Berta di tepi kali tak jauh dari rumah mereka saat YB baru saja pulang membeli sandal di Kota Soe, pada Sabtu (1/9/2018) petang.
YB yang menumpang ojek itu dicegat oleh ketiga pelaku di tepi sungai, lalu diajak untuk pergi ke kostnya Markus di Kota Soe karena hari sudah gelap.
‘”Dia (YB) pulang dari Soe datang dengan ojek, abis itu dong datang sampai di kali su dekat dengan kami pu rumah pak, ketemu dengan tiga orang, Markus dengan Berta, trus dengan Yandri sendiri satu motor. Ais itu dia dengan ojek datang, dong tahan ini motor trus kasturun dia, ajak dia bilang kita pi kos, su malam jadi kita pi kos, su malam jadi besok baru kami pi antar pi rumah,” cerita ibu Antnia Tse (44) ibunda YB kepada Pos Kupang di Mapolda NTT, Selasa (18/9/2018) petang.
Bocah perempuan polos itu awalnya menolak karena takut pada kedua orang tuanya dan kakak lelakunya yang menurutnya akan marah kepadanya.
“Ini anak bilang, saya tidak mau ikut, nanti besok saya datang saya pu bapa dengan saya pu mama marah saya, pukul apaalgi saya pung kak nyong ada nanti dia pukul saya,” kisah Antonia.
Namun pelaku tetap membujuk dan bersikeras hingga bocah perempuan ini pun mengikuti saja kemauan ketiga pelaku dan dibawa ke salah satu kost di Kota Soe.
“Dia (pelaku) bilang sudah, mari ko kita pi nanti baru besok kita pulang. Anak saya (YB) ini pak, orang pendiam tidak omong apa-apa dia hanya ikut saja pak, ini langsung dia ikut,” lanjut ibu delapan anak i
Malam itu, ketika mereka sampai di kost, YB diminta untuk berhubungan intim dengan salah seorang pelaku, Yandri Betti.
“Sampai di sana, suruh dia (YB) mau kawin dengan itu laki, malam itu mau tidur dengan itu laki, dia tidak mau, dia bilang saya masih sekolah. Anak saya bilang tidak mau kawin dengan dia karna masih sekolah,”
Karena bocah perempuan itu tidak mau berhubungan badan dengan pelaku, keesokan harinya, sejak pagi ketiga pelaku mengunci dan meninggalkan korban sendirian dalam kamar kost sehingga YB tidak dapat keluar.
Saat siang, ketiga pelaku pulang dan ketiga pelaku mulai melancarkan aksi untuk membuat korban akhirnya “ditiduri” pelaku.
“Dong keluar semua ko kunci pintu, jadi dia (YB) son bisa keluar, abis itu yang ini ko keluar pi mana, siang baru dia (pelaku) datang, ni anak ko tidur dengan dia, baru dong tidur berapa hari, lari bawa dia ke Kupang ba-over ini, ini, ini, nyata dengan Markus ini ikut perkosa ju. Anak bilang ada tiga orang,” kisah Antonia menahan air mata.
Setelah menyekap YB selama dua hari di Soe, para pelaku kemudian membawanya ke Kupang pada salah satu kost milik saudari perempuan Markus, yang menurut pengakuan YB dikatakan berada di wilayah Naimata, Kecamatan Maulafa.
“Waktu mereka pulang ke Soe, Markus main deng dia, kalo di Kupang bukan di Markus pung kost, tapi dia pung saudari perempuan punya kost, saudari perempuannya juga tau.
Dia bilang tidak hitung berapa kali, hanya dia kasih tau bilang banyak, soalnya dua minggu tidur dengan dong, dia keluar dengan hari Sabtu, hari Sabtu baru ketemu dengan dia lagi,” cerita Antonia.
Di Kupang, YB janjikan oleh pelaku akan dikirim untuk dipekerjakan di Jakarta dengan gaji tinggi. Pada hari kelima (Rabu,5/9/2018) setelah disekap, YB akhirnya memberanikan diri menelepon orang tuanya lewat nomor seorang teman sekolahya.
Ia mengatakan bahwa ia akan diberangkatkan untuk bekerja di Jakarta. Ia juga sempat mengatakan kalau ia berada di PT. Sikumana, sesuai dengan apa yang disebut oleh pelaku kepadanya.
“Baru masuk mau lima malam, hari Rabu sore sekitar jam 7, dia telpon bilang, mama tolong kasihtau bapa lagi dua hari kami mau berangkat ke Jakarta. Saya di Sikumana, dua hari lagi ke Jakarta,” tuturnya menirukan ucapan YB melalui telepon kepada mereka.
Mendengar kabar itu, orang tuanya bersama dengan saudaranya langsung bergegas ke Kupang untuk mencari YB, namun tidak menemui bocah malang itu. Philipus Boimau (46), ayah korban kemudian langsung melaporkan kejadian itu ke Polda NTT, lalu melapor kembali di Danpos, Kapospol Noebebas, RK hingga kepala desa di tempat mereka.
Philipus menceritakan, saat anak mereka tidak pulang ke rumah pada Sabtu (1/9/2018) setelah pamit pada adiknya untuk membeli sendal di Kota Soe, mereka sempat mencari YB sambil melaporkan hal ini kepada kepala desa.
Dalam benak mereka mungkin anak mereka, sesuai adat Timor, mengambil jalan pintas untuk berkeluarga dengan pasangannya, sehingga ketika empat malam akan ada berita yang disampaikan ke mereka.
“Pak kita orang Timor pak, kita tunggu. Bilang ini sementara kita cari, kita lapor juga di kepala desa, pasti empat malam nanti datang lapor, tapi kita tunggu-tunggu tidak ada tanda apa-apa, jadi kita mulai dan lapor cari mau pi Soe, di Oebatu, dia pung kaka dong pi sampe di Oebaki, di Tias ju tidak ada, keluarga di mana-mana kami cari informasi tapi tidak dapat,” sambung lelaki 46 tahun ini.
Mereka mengetahui keberadaan YB di Kupang setelah hari kelima pasca YB menelepon mereka.
Tetapi karena YB yang tidak mengenal dan menguasi Kupang, maka informasi pasti tentang alamat keberadaanya pun tidak banyak membantu pencarian keluarga.
YB baru lolos dari sekapan itu persis setelah dua minggu waktu berlalu. Saat itu, pelaku memberitahu akan pergi ke salah satu dealer sepeda motor.
Mereka menutup dan mengunci pintu tetapi lupa mengunci jendela, sehingga YB dapat menyelamatkan diri setelah keluar melalui jendela kost itu.
Hari itu juga, YB ditemukan oleh salah seorang teman dari kakak iparnya, Yoksan yang merupakan seorang sopir bemo di Kupang. Yoksan kemudian mengajak Yetri ke rumah dan memberitahukan penemuan itu kepada orang tuanya di Soe.
“Dia (Yoksan) bawa ke rumah baru tepon ke sini Soe, dia inbox ko kirim foto, baru dia pung kakak kasihtau kami bilang datang sudah, ko ambil YB, YB saya su dapat di sini,” cerita Antonia.
Keluarga lalu bergegas ke Kupang untuk menjemput YB di rumah milik Yoksan lalu membawanya langsung untuk dilaporkan ke Polres SoE, Kabupaten TTS.
YB dan keluarga, kemudian pada Minggu (16/9/2018) diantar oleh anggota Polres Soe untuk memberikan keterangan di Polda NTT.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku Markus Nae dan Berta Ce telah ditangkap dan saat ini sedang dalam penahanan Polda NTT. Sedangkan pelaku lainnya Yandri Betti masih buron.
“Kami harap bapa Polisi bisa tangkap dan menghukum orang-orang yang sudah buat ini kepada anak kami YB,” pinta ibunda YB.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda NTT, Kompol Rudy JJ Ledo SIK hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi terkait kasus ini. //delegasi(pos kupang/ger)