SMP Swasta St. Yosep Kisol-Matim Terancam Ditutup.

Avatar photo

 

Borong, Delegasi.com – SMP Swasta St. Yoseph Kisol terancam ditutup.

Kehadiran SMP Negeri 12 Kota Komba yang berlokasi di Kisol ikut memicu, karena kekurangan murid.

Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan (P &K) Kabupaten Manggarai Timur yang diterima oleh Alosius Gano sebagai Pejabat pelaksana tugas ( Plt) Kepala SMP Negeri 12 Kisol sangat mengejutkan. Pasalnya,  menurut pengakuan Alosius Gano, tanggal 25 Juni 2018 lalu,  Dirinya mendapat telepon dari pihak Dinas P dan K dan memerintahkannya sebagai Plt Kepala SMPN 12 Kisol yang baru dibuka itu.
“Tanggal 25 Juni lalu saya ditelepon dari Dinas ditunjuk sebagai Plt, saya tidak bisa tolak ini perintah. Saya tidak bisa berbuat apa-apa”, tutur Alosiusdi Kisol, Minggu (15/7/2018).
Soal gedung, Alosius menyebut untuk sementara gedung belum ada. Untuk tahun ajaran baru ini, masih menggunakan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kisol-Kota Komba Matim.
Alosius bahkan sudah cross ceck ke Dinas untuk mencaritahu soal kebijakan pembukaan Sekolah baru ini. Menurutnya, Dinas hanya mengesahkan, sekolah dibangun karena usulan masyarakat.
“Saya cek katanya masyarakat disini, tokoh masyarakat yang mengusulkan untuk membuka SMP Negeri disini”, lanjut Alosius.

Kehadiran SMPN 12 yang baru ini, justru berakibat buruk bagi SMP Swasta St. Yosep Kisol. Informasi dihimpun delegasi.com untuk Tahun Ajaran baru 2018 ini, sama sekali tidak ada siswa  baru yang mendaftar.
Sekolah yang sudah berdiri Berdasarkan surat persetujuan dari kepala bidang pendidikan dan menengah tanggal 15-04-1988 dgn  SK bernomor surat ijin operasional No. 254/I 121.c2/I/88 dari kepala kantor wilayah koordinator urusan administrasi NTT yg menerangkan bahwa menyetujui dibukanya SMP swasta diakui katolik st. Yoseph kisol karena telah memenuhi syarat-” administratip dan edukatif dgn nomor akta notaris : 8/1988/PM.RUT kini dalam kondisi krisis siswa.

Ketua Yayasan SMP St Yosep Kisol, Pit Pandong kepada delegasi.com berujar  jumlah murid baru tambahan/tahun kurang lebih 60 orang/tahun.

“Jumlah pengajar guru honor: 11 orang. PNS ada 3 orang. Tata usaha 3 orang. Awal berdirinya sekolah ini dibantu oleh tenaga pengajar dari seminari pius X11 kisol selama 5 tahun. Dengan rombongan belajar tahun 2017/2018 : 7 ruangan dan tahun pelajaran 2018/2019 tidak memiliki tambahan murid baru berhubung dibukanya SMP N 12 yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari SMP Swasta Katolik diakui St. Yoseph Kisol”, jelasnya nada kesal (15/07/18).
Ia juga kesal dengan pembukaan sekolah negeri yang justru jaraknya sangat dekat dengan sekolah miliknya itu. Lanjut dia, jika sekolah tahun ajaran baru ini tidak memiliki siswa baru, maka terancam akan ditutup.
“Kasian nasib belasan tenaga pendidik disini. Mau kemana mereka nantinya”, jelasnya.
Dirinya berharap agar ada kebijakan dari Dinas P dan K untuk memperhatikan Sekolah yang sudah mencetak generasi unggulan selama 30 tahun itu.

Informasi yang berhasil dihimpun delegasi.com, jumlah sekolah pendukung untuk dua SMP ini yakni SDN Kisol, SDN Leke, SDI Marukure.

Untuk sementara, murid tamatan ketiga Sekolah Dasar ini sudah mendaftar ke SMPN 12 yang baru dibangun.

Hingga kini, ada 81 siswa baru sudah mendaftar ke SMPN 12.

Dari SDN Kisol sendiri 52 orang siswa. Sisanya  dari Sekolah lain disekitarnya.  Sedangkan SMP St. Yosep Kisol sampai saat ini belum memiliki siswa baru.//delegasi(pn)

Komentar ANDA?