Kupang, Delegasi.com – Plt. Direkur Utama (Dirut) Bank NTT, Eduardus Bria Seran membantah sinyalemen bahwa pergantian Direktur Utama NTT, Daniel Tagu Dedo cendurung sarat dengan ‘aroma’ politik. Dalam tradisi perbankan menurut Bria Seran, yang namanya pergantian pada level level pimpinan adalah hal yang lumrah, tanpa ada efek atau goncangan terhadap bank tersebut. Termasuk pegantian Direktur Utama.
“Di bank-bank besar di Indonesi, pergantian dijajaran direksi adalah hal biasa, dan sering terjadi kapanpun. Ada yang menjabat hanya dua thun bahkan hanya satu tahun sudah diganti,” kata Bria Seran di Gedung DPRD NTT sebelum rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD NTT, Jumat (2/12) kemarin.
Kehadiran Bria Seran yang saat ini merangkap Direktur Pemasaran di gedung DPRD NTT itu untuk memenuhi panggilan Komisi III dalsm rangka dengar pendapat tetkait pencopotan Dirut Bank NTT, Daniel Tagu Dedo. Bria Seran didampingi Direktur Kepatuhan, Thomy Jeffetson Ndolu ; Direktur Umum, Adrianus Ceme; Kepala Coorporate Security, Yunus; dan beberapa staf.
Karena itu Bria Seran membantah kekuatiran jika saat ini Bank NTT terjadi rush money, dimana sejumlah nasabah atau pemegang saham menarik uang mereka secara masif terkait pemberhentian Danil Tagu Dedo dari dirut bank tersebut pada 29 Nopember 2016 lalu.
Seperti di ketahui, pergantian Dirut Bank NTT melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) berawal dari laporan Dewan Komisaris terkait hasil pengawasan dan tindaklanjut dari RUPS Labuan Bajo, klarifikasi Dirut Bank NTT nonaktif Daniel Tagu Dedo, sikap pemimpn RUPS Frans Lebu Raya, serta reaksi para pemegang saham.
Dalam RUPSLB yag diikuti seluruh pemegan sahan di Bank NTT, mayoritas pemegang saham mengehendaki Dirut harus segera diganti. Gubernur NTT, Frans Lebu Raya sebagai pemegang palu RUPSLB pada saat itu akhirnya memutuskan menonaktifkan Danel Tagu Dedo sebagai Dirut Bank NTT dan menunjuk Eduardus Bria Seran sebagai Plt Dirut.
Pencopotan Dirut Bank NTT menuai gonjag ganjing ditengah masyarakat. Bahkan beberapa media cetak dan media online di NTT menurunkan seputar pencopotan itu sebagai isu yang menarik bakhan dipelintir ‘beraroma’ politik oleh sejumlah praktisi politk.
Menanggapi gonjang ganing itu Komisi III DPRD NTT akhirnya melaukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung pada Jumaat (2/12).
Ketua Komisi III DPRD NTT Hugo Rehi Kalembu yang memipin rapat pada saat itu menjelaskan, pemanggilan jajaran direksi Bank NTT karena pegantian dirut ini dibarengi dengan isu bahwa pergantian ini tekait dengan pencalonan Daniel Tagu Dedo dalam Pilgub 2018. “Dengan demikian public akan menilai pencopotan itu terkait kepentingan politik. Jadi bisa saja bank kehilangan kepercayaan. Karena kami dengar ada beberapa bupati yang sudah mengancam akan tarik saham mereka,” kata Hugo
Kekuatiran Hugodan tema eman I Komsi III DPRD NTT ditangapipsitif oleh Bria Seran. Menurut Seran belum ada perubahan dratis setelah hasil RUPSLB beberaapa waktu lalu. Brieranmenjelasan, dalam dunia perbankan pergantian atu pencopotan jajaan direksi tak terpengaruh dengn kondsi bank. “didunia perbankan, itu basa. Jad tak perlu kuatir. Bapak bapak juga kami minta membantu menehatkan bank kita sesuai dengan kapasitas yang bapak bapak milik,” imbu Bria Seran.//Delegasi. hermen Jawa