Sri Mulyani Pelajari Anomali Daya Beli Masyarakat

  • Bagikan
Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA )

Jakarta. delegasi.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ada anomali daya beli di masyarakat jika melihat data pertumbuhan ekonomi kuartal III dari segi konsumsi.

Dirilis kompas.com, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (6/11/2017) lalu, tampak ada perlambatan konsumsi ke level 4,93 persen ketimbang tiga bulan sebelumnya yang menyentuh level 4,95 persen.

“Mengenai konsumsi yang 4,93 persen, kami lihat secara hati-hati. Di satu sisi, inflasi sangat rendah. Ada suatu anomali dari sisi inflasi rendah, ada indikasi terhadap pertumbuhan, terutama upah di pertanian dan konstruksi yang tidak meningkat,” kata Sri saat ditemui di kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (8/11/2017).

Sri menjelaskan, untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar dapat diberi bantuan dalam bentuk program tertentu yang bisa langsung dimanfaatkan oleh mereka. Langkah itu diambil dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat.

Program tersebut di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH) dan program Dana Desa. Sementara bagi kelas menengah ke atas, Sri melihat ada kecenderungan mereka yang punya daya beli justru menaruh uangnya di perbankan.

“Berhubungan dengan masalah apakah mereka berubah, sisi pola konsumsinya dan pola perubahan itu belum terekam, dari seluruh konsumsi yang dicatat oleh BPS, kami ingin memahami. Karena, dari sisi itu, sepertinya bukan masalah daya beli, tetapi masalah apakah aktivitasnya belum tertangkap atau apakah mereka menahan,” ucap Sri.

Sri menyebut, dirinya sempat berpikir bahwa anomali tersebut ada di kepercayaan konsumen itu sendiri. Namun dia meyakini bahwa kepercayaan konsumen sebenarnya tinggi. Sehingga Sri mengaku belum bisa memastikan penyebab sebenarnya anomali tersebut.//delegasi(kompas.com)

Komentar ANDA?

  • Bagikan