Tak Terima Diejek Tua, Trump Sindir Jong-un Pendek dan Gendut

Avatar photo
Donald Trum
Presiden AS Donald Trump tak terima diejek tua oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (REUTERS/Jonathan Ernst)

Jakarta, Delegasi.com– Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak terima diejek ‘tua’ oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Dia lantas mencurahkan isi harinya di  Twitter.

Presiden berusia 71 tahun itu mempertanyakan hinaan tersebut dan menyindir Jong-un sebagai lelaki pendek dan gendut.

Trump bahkan secara sarkastis mengaku telah berupaya berteman dengan Jong-un di tengah ketegangan antara kedua negara akibat ambisi nuklir Korea Utara yang semakin mengkhawatirkan.
“Kenapa Kim Jong-un menghina saya dengan memanggil saya ‘tua’ saat saya tidak pernah menyebut dia ‘pendek dan gendut’?” Saya sudah mencoba segigih mungkin untuk menjadi temannya [Jong-un], dan mungkin suatu saat itu akan terjadi,” tutur Trump melalui akun Twitternya pada Minggu (12/11).

Kicauan Trump itu muncul menanggapi pernyataan Korut sebelumnya yang menyebut dia sebagai “penghancur yang tengah mengemis agar perang nuklir terjadi”. Pyongyang juga menyebut Trump sebagai “dotard”, kata dalam bahasa Inggris yang berarti orang sangat tua dan rentan.

Selama kunjungan ke Asia, Trump dianggap kerap melontarkan pernyataan yang menyerang Korut. Dia bahkan meminta negara sekutu di kawasan untuk mengisolasi Korut agar dapat menyetop pengembangan senjata nuklir negara itu.

Kicauan Trump di Tiwtter muncul tak lama usai dirinya menghadiri konferensi tingkat tinggi Forum Kerja Sama Asia-Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam.

Kepada wartawan di Vietnam, Trump juga sempat mengisyaratkan bahwa peluang dirinya bersahabat dengan Kim Jong-un tetap ada, meski keduanya telah lama bermusuhan hingga saling melontarkan ancaman perang.

“Hal-hal aneh bisa saja terjadi dalam heidupan, tentu saja itu [bersahabat dengan Jong-un] adalah sebuah kemungkinan,” papar Trump sebagaimana dikutip CNN.

“Akan menjadi hal yang baik bagi Korut, dan juga bagi tempat lainnya, bahkan dunia, jika hal itu terjadi. Tentunya, ini [persahabatan] adalah sesuatu yang bisa terjadi. Saya tidak tahu akan apakah akan terjadi, tapi akan sangat baik jika menjadi kenyataan,” tuturnya menambahkan.

Lawatan Trump di Vietnam menjadi bagian dari rangkaian tur 12 harinya di Asia. Isu Korut pun menjadi isu utama yang dibawa Trump saat berkunjung Jepang, Korea Selatan, dan China beberapa hari lalu.

Di Jepang, Trump bersama Perdana Menteri Shinzo Abe sepakat menjatuhkan sanksi baru bagi Korut. Sementara di hadapan parlemen Korsel, Trump memperingatkan Kim Jong-un untuk tidak meremehkan dan menantang negaranya dengan senjata nuklir.

“Senjata yang Anda dapatkan tidak membuat Anda lebih aman, senjata-senjata itu hanya menempatkan rezim Anda dalam bahaya. Setiap langkah yang Anda ambil di jalan yang gelap ini meningkatkan bahaya yang Anda hadapi,” ucap Trump merujuk pada Korut dalam pidatonya.
//delegasi(cnnindonesia/hermen)

 

Komentar ANDA?