KUPANG, DELEGASI.COM – Teater Pluss Kupang pimpinan Pieter Kembo, menyajikan Pertunjukan Kolektif Seni Teater di acara Pagelaran Seni Daerah bidang Teater Tahap IV Tahun 2020, secara Virtual, yang diselenggarakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Rabu, (07/10/20).
Pieter Kembo yang adalah penerima Anugerah Kebudayaan Provinsi NTT di bidang Pencipta, Pelopor dan Pembaharu tersebut, menampilkan Pertunjukaan Seni Kolektif berdurasi 14 menit yang sekaligus mampu menggabungkan Seni Drama, Musikalisasi Puisi, Tari Tradisi, Prosa dan Pantun, dalam sekali pertunjukan.
Rezki Hasan, salah satu penonton yang menyaksikan langsung pertunjukan di gedung Gerson Poyk itu, pertunjukan yang disajikan oleh Teater Pluss pimpinan Pieter kembo.
” ini merupakan pertunjukan yang unik dengan durasi yang sangat pendek namun mampu memberikan banyak pesan-pesan moral untuk membangun masyarakat,” ungkap Rezki
Dengan 14 menit, Teater Pluss mampu mengkolaborasikan seni Drama, Puisi, Prosa, Pantun, Tarian dan musik Tradisi, dalam sekali pementasan, ini yang namanya Unik dan Sarat Nilai.
“Disinilah Pieter kembo benar-benar mampu menunjukan kelasnya sebagai seorang Seniman Teater yang sesusungguhnya, ” lanjutnya
Ditemui oleh wartawan media ini saat usai pertunjukan, Pieter kembo, mengatakan bahwa, dengan tidak mengurangi kreatifitas teman-teman seniman yang ada di NTT, dia hanya ingin menyajikan pertunjukan Teater yang benar-benar Teatrikal menurut pengetahuannya.
“Saya mau hadir langsung mementaskan Opera ini, hanya ingin mendorong anak-anak muda pegiat seni pertunjukan agar mampu menampilkan kolaborasi seni yang dapat menarik perhatian para penonton, sehingga kedepan mereka mampu mengharumkan nama NTT di bidang Pertunjukan yang benar-benar Teatrikal,” ujar Pieter.
Kisah Kerajaan Awan-Awan
Kisah Fiksi yang di pentaskan dalam pertunjukan ini adalah Opera Komedi Kerajaan Awan-Awan, yang menceriterakan tentang Keprihatinan Maharaja di Awan-Awan atas kemelut hidup penuh derita yang melayani masyarakat di bawah Awan atau di Bumi. Karena itu Maha Raja Awan-Awan mengutus anak Takhtanya bernama Sang Iwan Awan untuk turun ke Bumi, menyelamatkan nasib rakyat Bumi yang diterpa Korupsi, Kolusi, Nepotisme yang sudah Kronisme.
Sang Anak Takhta Iwan-Awan, mulanya menjadi gentar sebab sarat untuk turun ke bumi harus melalui kematian jiwa yang lama kemudian harus bangkit dengan Jiwa yang baru sehingga mampu memimpin rakyat Bumi keluar dari penderitaan. Berkat masukan pikiran dari Pujangga dan Penyair Istana, akhirnya Sang Iwan Awan menemukan cara yang ampuh untuk membunuh Jiwanya agar bangkit lagi dengan jiwa yang baru.
Sang Iwan-Awan meminta Pujangga dan Penyair mempertunjukan Seni-Seni Tradisi Bumi yang mampu membunuh sukma hati sehingga jiwanya lelah dan mati.
Setelah para penari dan penyair istana mempertunjukan seni sukma tradisi, akhirnya jiwa lama sang Iwan-Awan mampu dimatikan dan Sang Iwan-Awan pun dihantar sukma seni tradisi turun ke bumi.
Setelah tiba di Bumi, Sang Iwan-Awan diberikan Gelar oleh rakyat Bumi senagai pemimpin Entete Bangkit Entete Sejahtera. Dengan gelar Sang Iwan-Awan mulai berjuangan menyelamatkan rakyat Buni dari penderitaan.
Itulah kisah singkat dari pementasan Teater Pluss yang berjudul Opera Komedi Kerajaan Awan-Awan.
// delegasi (* / tim)