ADONARA-DELEGASI.COM–Pemda Flotim dan jajarannya, serta Komandan Distrik Militer (Dandim) 1624/Flotim dan Kapolres Flotim, diminta untuk lakukan operasi penertiban, dengan mengambil tindak tegas terhadap para penjual eceran Premium/Pertamax di Adonara, yang mencari untung besar, dengan seenaknya menaikan harga saat ini, ditengah bencana alam yang melanda sebagian besar wilayah di Pulau Adonara.
“Ini harus segera ditertibkan dan diambil tindakan tegas.
Karena, akan sangat merugikan siapapun, termasuk relawan dan warga yang datang untuk memberikan bantuan, apalagi dengan jarak antar lokasi bencana yang berjauhan, dan akses jalannya pun menyulitkan dan rusak, seperti Desa Nelelamadiken, dan belum lagi ke titik lainnya seperti wilayah Adonara Tengah, Adonara Barat dan Wotan Ulumado,”tegas salah seorang Relawan Bencana, Bung Sila, saat bersama Delegasi.Com, dari Larantuka-Tobilota-menuju Desa Nelelamadiken, melalui jalur Waiwadan-Koli, lalu harus cikar turun ke Sagu lagi, kemudian masuk wilayah Kelubagolit, untuk terus ke Witihama, dan masuk Desa Duablolong-Ile Boleng, menuju Nelelamadiken, melalui jalur Desa Nelelamawangi Dua, mendaki panjang ke lokasi bencana.
Menurutnya, rute perjalanan yang sangat panjang, dan mendaki ke Nelelamadiken, jelas butuh Bensin yang banyak untuk kendaraan roda dua maupun roda empat hingga truk pengangkut logistik.
Apalagi, untuk urusan kebencanaan seperti ini, butuh waktu lama, dan orang hanya datang satu dua kali saja.
“Nah, kasihan para relawan ataupun warga yang datang beri bantuan,”ujarnya kepada Delegasi.Com, yang kebetulan saat melintasi jalur menuju lokasi Bencana Desa Nelelamadiken, tepatnya di Desa Lamabelawa, Witihama, pada Selasa, 06/04/2021, sekitar pukul 11.00 Wita, sempat berhenti isi bensin, di salah satu penjual, mematok harga Rp.20.000/liter, tapi takarannya pun tak lebih dari setengah botol aqua besar.
Hal yang sama juga, saat Delegasi.Com melintasi jalan dari lokasi bencana Desa Waiburak pada sore jelang malam hari sekitar pukul 18.30 Wita, menuju wilayah Kelubagolit, tepatnya di salah satu penjual Bensin, setelah SMP Lembah Kelapa Desa Tuawolo.
Dimana, harga bensin pun dijual dengan harga Rp.20.000/liter, tapi takarannya pun tak sampai setengah botol aqua besar.
Anggota DPRD Flotim, Muhidin Demon Sabon yang ditemui Wartawan, di kediamannya, Rabu, 07/04/2021, Pagi pun meminta agar segera ditertibkan penjual bensin/pertamax yang mau cari untung, dengan naikan harga seenaknya di saat bencana seperti ini.
Ia meminta pihak terkait segera lakukan penyisiran dan diambil tindak tegas.
“Kepada para penjual, diminta agar tidak boleh naikan harga seenaknya,”tegasnya.
Sementara itu, Dandim 1624/Flotim, Letkol. Ciz Imanda Setyawan,S.T.M.I.P, yang dihubungi Media, Kamis, 08/04/2021, Pagi, tegaskan akan menindaklanjuti informasi ini, untuk segera diambil tindak tegas.
Pantauan Media, sejak Rabu, 07/04/2021, Pagi, di Desa Lamapaha, Kelubagolit, misalnya sudah dihimbau kepada para penjual bensin/pertamax agar tidak menaikan harga jual seenaknya.
Sedangkan, di satu dua titik jual di dalam Kota Waiwerang, pun pada Rabu,07/04/2021, sesuai informasi yang diperoleh dari beberapa pembeli, kalau harganya normal yakni Rp.15.000/satu botol aqua besar.
(Delegasi.Com/BBO)