LARANTUKA, DELEGASI.COM – Uang pinjaman Bank para siswa Magang Flores Timur-Jepang di Bali yang nasibnya tak tentu hingga kini, hingga memaksa Forum Orang Tua Siswa Magang mendatangi Bupati Flotim Anton Hadjon dan Lembaga DPRD Flotim, pada Kamis, 27/08/2020, ternyata diakui untuk membiayai program.
Demikian penjelasan pihak LPK Dharma di Bali melalui Rahman Sabon Nama, saat dikonfirmasi Delegasi.Com, Jumad, 28/08/2020, Pagi.
Menurut Rahman Sabon Nama, semua uang pinjaman Bank NTT itu pastinya digunakan untuk membiayai program.
“Iyah, semua pinjaman Bank itu pastinya untuk biayai program,”ujarnya, datar tanpa merinci secara detail untuk biayai apa saja.
Sementara saat ditanyai soal penarikan uang dari Bank tanpa sepengetahuan orang tua siswa magang, Rahman Sabon menjelaskan, soal itu pihak Bank NTT yang paling tahu mekanisme.
“Sehingga akan lebih baik kalau Kepala Bank NTT yang menjelaskan nanti setelah mereka tiba di Bali,”sambungnya.
Ia hanya sampaikan, setelah dana cair ke rekening orang tua, pihak Bank NTT yang mentransfer ke rekening LPK Dharma di Bank NTT.
“Dan, pasti sebelumnya para Orang tua siswa sudah menandatangani slip transfer,”pungkasnya, lagi.
Sedangkan dikejar apakah penarikan uang itu ikut diketahui Bupati Flotim, Rahman Sabon berargumen, kalau berkenaan dengan mekanisme penarikan uang itu kan urusan pihak Bank NTT dengan nasabah.
Sehingga tak ada kaitannya dengan Bupati Anton Hadjon.
Ia berharap, hadirnya utusan Pemda Flotim melalui Asisten I Setda Flotim, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Flotim serta perwakilan Orang Tua Siswa, bisa ada jalan keluar terbaik, terkait tuntutan Forum Orang Tua Siswa tersebut.
Seperti diketahui, Forum Orang Tua Siswa Magang dalam pertemuan bersama Bupati Anton Hadjon dan DPRD Flotim, pada Kamis, 27/08/2020, menyampaikan sejumlah tuntutannya.
Antara lainnya, Mendesak Pemda Flotim dalam waktu 3 x 24 Jam memulangkan anaknya dari Taiwan.
Menanggung seluruh beban biaya hidup para siswa magang yang selama ini di Taiwan.
Memikirkan masa depan para siswa, termasuk masa depan pendidikannya.
Menolak beban hutang pinjaman Bank para Orang Tua, dan meminta ketegasan Bupati kepada pihak Bank, agar utang pinjaman Bank tak dibebankan pada orang tua.
Menyertakan perwakilan orang tua siswa magang untuk berangkat ke Bali menjemput para siswa magang tersebut.
Seluruh proses pemulangan para siswa magang dari Taiwan harus dikoordinasikan dengan LBH Bali.
Menghentikan kerjasama Magang selanjutkan dengan Pihak STIKOM Bali.
Serta beberapa point tuntutan lagi.
Sedangkan Anggota DPRD Flotim, Muhidin Demon Sabon mendesak agar soal ini segera dibawa proses hukum supaya bisa diselesaikan secara tuntas.
Demikian pula dengan Anggota Dewan lainnya, Abdul Wahab, yang mendesak agar segera dibentuk Pansus, untuk panggil semua pihak terkait lainnya untuk dimintai pertanggungjawabkan.
//delegasi (BBO)