Uni Emirat Arab Luncurkan Visa Turis untuk Warga Israel

Avatar photo
Ilustrasi (BBC World)

ABU DHABI – Uni Emirat Arab (UEA) mulai meluncurkan visa turis untuk warga Israel pada pekan ini. Peluncuran visa turis ini menjadi langkah terbaru dalam rangkaian normalisasi hubungan antara UEA dan Israel.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/12/2020), Kementerian Luar Negeri UEA mengumumkan peluncuran visa turis untuk warga Israel itu pada Kamis (3/12) waktu setempat.

“Mengumumkan aktivasi visa turis melalui maskapai penerbangan dan kantor agen perjalanan dan pariwisata untuk para pemegang paspor Israel,” demikian pengumuman Kementerian Luar Negeri UEA seperti dilaporkan kantor berita WAM.

Langkah ini menjadi stop-gap atau langkah sementara hingga kesepakatan bebas visa antara UEA dan Israel diberlakukan, yang berarti warga Israel yang mengunjungi UEA akan memenuhi syarat untuk mendapatkan visa kedatangan (visa on arrival) nantinya. Kebijakan serupa akan berlaku bagi warga UEA yang berkunjung ke Israel.

“Langkah itu masuk ke dalam kerja sama bilateral antara UEA dan Negara Israel menyusul penandatangan Kesepakatan Abraham yang bertujuan memfasilitasi perjalanan ke UEA untuk sementara waktu,” imbuh laporan WAM.

Dengan kondisi perekonomian yang terpukul parah akibat pandemi virus Corona (COVID-19), UEA dan Israel mengharapkan dividen cepat dari kesepakatan normalisasi hubungan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan ditandatangani pada September lalu.

Baik UEA maupun Israel telah menandatangani perjanjian soal penerbangan langsung dan perjalanan bebas visa, bersamaan dengan kesepakatan soal perlindungan investasi, sains dan teknologi.

UEA menjadi negara Arab ketiga yang menormalisasi hubungan dengan Israel, setelah Mesir tahun 1979 dan Yordania tahun 1994 silam. Langkah UEA diikuti oleh Bahrain dan Sudan yang telah mengumumkan rencana normalisasi hubungan dengan Israel.

Kesepakatan normalisasi yang dikecam keras oleh Palestina, mendobrak kebijakan Liga Arab selama bertahun-tahun tentang konflik Israel-Palestina. Konsensus dalam kebijakan itu menyatakan tidak seharusnya ada hubungan dengan Israel sampai negara Yahudi itu berdamai dengan Palestina.

//delegasi(AFP)

Komentar ANDA?