OPINI  

Wabup Agus Boli Harap Sagu Segera Pulih

Avatar photo

 

LARANTUKA, DELEGASI.COM – Situasi di Desa Sagu Kecamatan Adonara, Flores Timur diharapkan sudah mulai pulih dan normal kembali menjelang Hari Raya Natal, Rabu, 25 Desember 2019.

Terutama sejumlah fasilitas publik seperti Puskesmas dan Sekolah yang ditutup Pemilik Hak Ulayat, Ridwan Bapa Kamba sebagai bentuk protes terhadap dugaan kecurangan Pemilihan Kepala Desa Sagu beberapa waktu lalu.

“Iyah, semua kita berharap agar Puskesmas Sagu sudah mulai beroperasi kembali untuk melayani masyarakat, terutama antisipasi saat Hari Raya Natal maupun Tahun Baru, 1 Januari 2020,”ujar Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli,SH saat menghubungi Delegasi.Com, Sabtu, 21/12/2019, Siang.

Bupati Anton Hadjon saat bertemu pewaris Kerajaan Adonara, Ridwan Bapa Kamba, Selasa, 17/12/2019, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

 

Agust Boli lebih jauh menyatakan, pihaknya terus berupaya melakukan pendekatan kepada pihak Ridwan Bapa Kamba.

“Kami tidak serta merta merujuk kepada hukum formal yang kaku, tetapi melakukan pendekatan secara budaya lamaholot. Jadi ada hal yang pintu masuknya melalui hukum positif, tetapi juga ada hal yang pintu masuknya mesti melalui jalur budaya lamaholot sebagai hukum tak tertulis tapi diakui di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan, sejak Hari Kamis, 19/12/2019 hingga Sabtu, 21/12/2019, Saya dihubungi langsung pihak pewaris Kerajaan Adonara di Sagu yakni Ridwan Bapa Kamba dan tokoh adat Sagu lainnya di Sagu maupun di Jakarta seperti M.Noor bahwa mereka menerima permintaan Bupati dan Wakil Bupati Flotim untuk membuka kembali fasilitas umum yang ditutup seperti Puskesmas Sagu dan Sekolah,”beber Agus Boli menjelaskan.

Dikatakannya, meskipun demikian yakni aktivitas boleh berjalan seperti biasa namun secara adat lamaholot, seremonial pembukaan segel tertulis itu akan dilakukan pada satu dua hari kedepan. Tidak bisa satu kali jalan,”pungkas orang nomor dua Flotim itu.

Bupati Anton Hadjon dan Wabup Agust Boli memang cukup intensif lakukan komunikasi ke pihak Ridwan Bapa Kamba di Sagu. Termasuk, Bupati Anton Hadjon yang turun langsung ke Sagu bertemu Ridwan Bapa Kamba dan Tokoh adat lainnya, Selasa, 17/12/2019, dan juga jalin pembicaraan via telepon Wabup Agus Boli ke Ridwan Bapa Kamba.

Wabup Agus Boli mengajak ‘Pai Taan Onet Tou Kirin Ehan, Pupu Hugu, Tobo Baun Hama-Hama Gute Koda Gahin Kirin, Gute Koda Ihiken Belaon, Soga Kirin Woraken Belaon Taan Mela Sare Lewotana Sagu Atumatan, Taan Ribhun Rekan Rabe Bohu, Rathun Renu Rabe Sebah, Puken Tite Kakan Keru Arin Baki, Naan Binen, Opu Pain Hena’.

“Artinya, mari sama-sama sebagai Kakak Adik, Serahim dengan hati tenang bicara dari hati ke hati demi pelayanan dan kesejahteraan masyarakat Desa Sagu,”tegasnya, serius.

Ia pun meminta pihak lain di luar Desa Sagu agar jangan komentar yang aneh-aneh dan memprovokasi keadaan atas nama demokrasi atau hukum, atau apalagilah yang bisa memicuh konflik baru.

“Saya minta kepada warga Sagu agar tetap tenang bekerja ekonomi seperti biasa. Kita sudah hidup susah, maka konsentrasi kerja dan hindari konflik. Siap hadapi pergantian tahun baru dengan hati tenang dan damai,”imbuhnya menutup pembicaraannya kepada media.

Sementara Ridwan Bapa Kamba kepada media nyatakan, pihaknya menerima baik saran pemerintah kabupaten Flotim. Hanya saja, pihaknya masih harus melakukan beberapa ceremonial dan dialog kekeluargaan menyikapi berbagai masalah di Sagu, terutama terkait Pilkades Sagu dan sikap warganya yang menolak Kades terlantik Taufik Nasrun saat ini.

Termasuk beberapa pernyataan Taufik Nasrun yang sangat kontroversi dan terkesan provokatif.

“Jadi, soal buka segel itu sih bisa-bisa saja. Tapi, tunggu satu dua hari kedepan,”ujarnya singkat.

Ia juga mempertanyakan sikap Pemkab Flotim terkait putusan Pengadilan Negeri Larantuka terkait vonis hukum terhadap Taufik Nasrun, yang kini belum ada kepastian hukumnya, padahal putusan itu sudah satu dua bulan lalu.

“Memangnya, sedang ada apa dibalik semua ini? Kami minta sikap tegas Bupati Flotim terkait putusan Pengadilan Negeri Larantuka tersebut. Sebab, tidak jelasnya nasib vonis hakim itu sangat merugikan Kami. Dan, Kami akan pertanyakan dan lapor ke pihak yang lebih tinggi untuk disikapi secara serius,”ujar Bapa Kamba, tegas.

Hingga kini, Sagu tetap dalam keadaan terbelah antara kelompok pro dan kontra Pilkades Sagu.

Sedangkan fasilitas umum yang ditutup pun belum dibuka.

//delegasi (BBO)

Komentar ANDA?