Agustinus Payong Boli, melarang keras Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Flores Timur bermain kartu pada saat jam kantor.
“Kepada para ASN, dari tempat ini saya tegaskan berhenti main kartu jenis apapun di kantor-kantor. Justru main kartu tidak ada uang pun polisi tetap incar. Jangan tunggu ada uang lima ratus rupiah diatas meja dulu, baru diciduk oleh polisi. Saya amati hampir disetiap kantor ASN bermain kartu. Awalnya tidak menggunakan uang, lama kelamaan mulai taruhan dengan uang, itu namanya judi,” tegas Wabup Agus Boli.
Karena itu ditegaskan, ketika bekerja seorang ASN harus mempunyai Spiritual Quotient (SQ) atau Kecerdasan Spiritual dan moral yang baik. ASN perlu membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, yang perlu dilakukan dan yang tidak perlu dilakukan.
ASN, kata Wabup Agus Boli, juga harus memiliki Kecerdasan Intelektual atau Intelligence Quotient (IQ) dalam seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di daerah ini. Sehingga sebelum melaksanakan progran dan kegiatan dilingkungan kerjanya masing-masing mampu mengkaji setiap permasalahan dengan dampak hukum yang akan terjadi dikemudian hari. Terutama bagi Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan Bendahara. Hal ini dimaksudkan agar seorang ASN tidak terjebak dalam rutinitas yang salah, yang pada akhirnya harus berurusan dengan Aparat Penegak Hukum.
Sebagai bawahan lanjut Wabup Agus Boli, harus mampu berinovasi dan juga tidak menunggu perintah atasan, karena semua ASN mempunyai tugas yang sama untuk membangun daerah ini, hanya porsinya yang berbeda.
“Jika ada ide dan gagasan baru yang berhubungan dengan kemajuan daerah ini, untuk mendorong pencapaian pembangunan lebih cepat dan lebih berdayaguna lakukan itu secara permanen disetiap OPD masing-masing, katanya.
Ada juga yang perlu mendapat perhatian dari setiap ASN adalah Kecerdasan Emosional atau Emotional Quotient (EQ). Sebagai pimpinan OPD, kata Wabup Agus Boli tidak boleh menempatkan bawahan sebagai orang yang terus diperintah, karena ada bawahan yang mempunyai ide yang bagus dan cemerlang serta memiliki kemampuan lebih dari atasannya. Karena itu perlu dibangun koneksi kerja berdasarkan hubungan sebagai sahabat antara atasan dan bawahan untuk saling mengingatkan dan menguatkan. Kecuali pada saat-saat tertentu yang memang harus dipisahkan antara atasan dan bawahan dalam konteks komando dan yang menjalankan komando. Bangun solidaritas dilingkungan kerja masing-masing, kalau ada masalah selesaikan disitu dengan emosional yang stabil dan cerdas.
“Saya memberi tiga tips kecerdasan itu untuk selalu diikutsertakan dalam seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah ini untuk menunjang pencapaian Visi Flores Timur Sejahteta dalam Bingkai Desa Membangun Kota Menata, ujar Wabup Agus Boli.
//delegasi(*/BBO)