LARANTUKA, DELEGASI.COM –“Sesungguhnya perayaan Hari Raya Paskah kali ini dengan cara menghening di rumah Kita masing-masing di tengah wabah virus Corona (Covid-19), menegaskan nilai Eccleasia Enim Est Domus Noastrae, Artinya, Rumah Kita adalah Gereja Sejati, dan Kita adalah Kepala Gerejanya,”demikian refleksi sekaligus penegasan yang disampaikan Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli,SH dalam pesan Paskah 2020 kepada umat, Sabtu, 11/04/2020, Siang.
Hal ini, katanya, ada keterhubungan sosiologis-religiusitas antara himbauan Pemerintah terkait Corona dengan pesan Ilahi Tuhan Paskah.
Keterhubungan itu sebagai berikut; Pertama, Tentang himbauan Social Distancing, Hemat Saya Tuhan tengah ingatkan Kita bahwa janganlah berkumpul yang hanya sekedar untuk menjatuhkan orang dan merancang kejahatan-kejahatan kepada orang lain.
“Hendaknya, Kita berkumpul untuk kebaikan semata bagi sesama,”katanya.
Kedua, sebut Agus Boli, himbauan Fisycal Distanting, memperlihatkan Tuhan tengah ingatkan, kadang harus menjaga jarak dengan orang lain untuk hal-hal tertentu supaya tidak tertular atau menularkan virus kemunafikan, kepalsuan dan kesombongan pada orang lain. Demikian pun sebaliknya.
Ketiga, tentang himbauan selalu cuci tangan, Wabup Agus Boli berpendapat, “Sesungguhnya Tuhan sedang mengingatkan bahwa tangan dan diri Kita penuh dosa. Karena itu, segera bertobat dan berubah di masa Paskah ini,”.
Keempat, Himbauan jangan buang ludah atau sampah lain sembarangan.
“Di sana, Tuhan mau ingatkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan itu penting untuk keseimbangan kehidupan dan sebagai bentuk syukur pada Tuhan Pencipta Ilahi,”katanya.
Berikutnya, Himbauan selalu pakai Masker, tanda bahwa Tuhan sedang ingatkan, kadang mulut harus ditutup dan digunakan hanya untuk wartakan kebaikan, kedamaian, sukacita dan harapan.
“Iyah, mulut harus ditutup supaya jangan sebar ujaran kebencian, hoaks dan provokasi jahat,”tegas Agus Boli, semangat.
Sementara, terkait himbauan untuk tidak ke tempat hiburan, Mall, Toko, Cafe dan lainnya, Agus Boli nyatakan, “Di sini, Tuhan sedang ingatkan agar kita menjauhi sikap hedonisme, dan selalu ingat orang miskin. Mereka tidak ada di tempat itu, karena memang tidak bisa datang ke situ,”.
Sedangkan, tentang himbauan Stay et Home, “Itu menunjukkan, Tuhan berkehendak bahwa kadang perlu direfleksi makna kehidupan di rumah yang sepi, supaya Kita bisa kenali diri seutuhnya. Who am I?,”pungkasnya.
Bahkan, Agus Boli lebih jauh mengungkapkan, tetapi Kita kadang protes pemerintah karena kelamaan Stay et Home dan mengatakan, ‘Kami kekurangan makanan’
“Nah, Saudaraku, Saya mau katakan, tidak tahukah Kamu bahwa masih banyak sesama Kita yang bukan saja kekurangan makanan tetapi ketiadaan makanan berhari-hari, bahkan berminggu-minggu? Harusnya, dengan semangat Paskah, Marilah Kita saling tolong,”timpalnya.
Ia pun mengajak semua pihak, agar justru dengan virus Corona ini segera bangkitkan semangat solidaritas tanpa sekat Agama, Suku, Golongan dan Bangsa untuk lawan.
Karena dengan demikian, pada saatnya nanti Kita pun keluar rumah menjaga lingkungan, solider dengan sesama sambil memuji Tuhan, atas kesadaran Iman bahwa memang Tuhanlah penyelesai semua problem manusia. Sebab, sesungguhnya, “tiada sehelai daun pun jatuh ke bumi tanpa se-izin Allah,”.tegasnya.
Diakhir pesan Paskahnya, Agus Boli menyakinkan, Tuhan adalah kekuatan awal dan akhir Manusia.
Karena itu perkuat Iman, bahwa semuanya pasti selamat.
Meski demikian, jangan lupa juga untuk mentaati himbauan pemerintah,”tutupnya, sembari mengucapkan Selamat Paskah dan Semoga cahaya kebangkitan Kristus menghalau virus maut Corona dari muka bumi. Amin.
//delegasi(BBO)