BORONG, DELEGASI.COM–-Sebanyak 750 kepala keluarga (KK) di empaat kecamatan Kabupaten Manggarai Timur mendapatkan bantuan paket stimulan dari Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi NTT.
Dilansir pos kupang.com, paket bantuan itu dibagikan untuk peningkatan gizi dan ekonomi bagi masyarakat khususnya bagi keluarga dengan anak Balita gizi buruk, disabilitas, ibu hamil yang kekurangan energi kronis (KEK) dan Lansia yang kurang sehat untuk penanganan di masa pandemi Covid-19.
Bantuan dengan tema ‘Menyelamatkan Nyawa dan Meningkatkan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19’ kepada 750 KK yang tersebar di 24 desa di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Koto Komba desa Lembur, Kelurahan Tanah Rata dan Kelurahan Watu Ngene. Kecamatan Borong yakni Kelurahan Satar Peot, Kota Ndora, Rana Loba, Desa Nanga Labang, Golo Kantar, Bangka Kantar, dan Desa Compang Ndejing.
Paket bantuan yang diberikan untuk setiap KK berupa, kacang hijau 2 Kg, susu dancow 1 renteng (10 saset), gula pasir 1 Kg, telur 1 papan, minyak goreng 2 Kg, bibit sayur, dan khusus ayam kampung 1 ekor yang dikhususkan untuk ibu hamil, balita gizi buruk dan Lansia yang kurang sehat untuk 115 KK dari 750 KK yang dapat bantuan.
Bantuan itu diserahkan melalui TP PKK Kabupaten Manggarai Timur dan selanjutnya TP PKK Kabupaten Manggarai Timur mendistribusikan ke setiap KK penerima manfaat. Pembagian bantuan yang dipimpin langsung oleh ketua TP PKK Manggarai Timur, Ny Theresia Wisang Agas bersama seluruh anggota TP PKK itu berlangsung dari tanggal 4 sampai 5 Desember 2020.
Ny Theresia Wisang Agas melalui pesan WatsApp kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (6/12/2020) mengatakan bantuan itu diberikan dengan tujuan meningkatkan gizi dan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Karena itu, Ny Theresia juga berpesan kepada KK penerima, karena bantuan ini hanya stimulan, maka tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang yang bisa di peroleh dari pekarangan rumah atau kebun sendiri.
“patut disyukuri adanya paket stimulan tersebut yang merupakan tanda kasih dari TP PKK Provinsi. Tetap memanfaatkan pekarangan rumah untuk memelihara tanaman dan ternak untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan demikian bisa hemat biaya di tengah pandemi Covid-19 ini,”ungkap Ny Theresia.
Lanjut Ny Theresia, PKK Matim, juga merencanakan tahun 2021 nanti akan melakukan intervensi dengan memberikan makanan tambahan di desa pilot project atau desa binaan yang ditangani PKK Provinsi NTT, binaan PKK Matim, dan desa binaan kecamatan.
“Desa model yang dintervensi provinsi, anak PAUD, ibu hamil dan menyesui, seperti di Desa Satar Tesem. Sementara Kabupaten Matim yang akan dilaksanakan tahun 2021 dikhususkan bagi anak PAUD saja,”ujar Ny Theresia.
Ny Theresia menyebutkan, di Matim, masih ada 10 desa dengan kategori desa stunting, yakni Desa Compang Teber, Compang Congkar, Compang Linus, Golo Ngawan, Compang Loni, Sangan Kalo, Paan Waru, Wae Rasan, Teno Mese, dan desa Golo Meleng. Jumlah ini sudah menurun dibanding berapa tahun sebelumnya.
“Tentu program yang disoroti TP PKK Matim, yakni melalui 10 program PKK, dengan mencegah kasus kematian ibu dan anak, menurunkan angka kematian ibu dan anak. Juga mencegah stunting dan menurunkan stunting. Tentu disini kami PKK tidak sendiri, tapi ada ketelerlibatan semua pihak, termasuk seluruh OPD,”pungkasnya. (*)
//delegasi (PK)